REJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bencana tanah longsor dilaporkan kembali terjadi di wilayah Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat (24/3/2023) malam. Akibatnya, material longsoran sempat mengganggu akses Jalan Raya Garut-Tasikmalaya selama beberapa jam.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengatakan, peristiwa tanah longsor itu terjadi pada Jumat sekitar pukul 21.00 WIB. Menurut dia, lokasi tanah longsor itu hampir sama dengan kejadian serupa beberapa hari sebelumnya.
"Longsor di lokasi hampir sama dengan sebelumnya," kata dia, Sabtu (25/3/2023).
Menurut dia, material tanah longsor itu sempat menutupi sebagian badan jalan provinsi itu. Namun, proses penanganan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Tagana, dan aparat kepolisian dilakukan cepat, sehingga akses jalan dapat kembali bisa dilalui pada sekitar pukul 22 30 WIB.
Jembar mengatakan, bencana tanah longsor di Jalan Raya Garut-Tasikmalaya cukup sering terjadi. Menurut dia, kemungkinan struktur tanah di wilayah itu labil. "Itu termasuk jalur mudik," kata dia.
Sebelumnya, bencana tanah longsor juga terjadi di wilayah itu pada Rabu (22/3/2023). Akibatnya, badan jalan milik provinsi Jawa Barat (Jabar) itu sempat tertutup. Longsor pada Rabu juga menyebabkan satu warung makan terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna, juga mengungkapkan bahwa Jalan Raya Garut-Tasikmalaya memang salah satu wilayah yang rawan terjadi tanah longsor. Pasalnya, kontur jalan wilayah itu berada di sisi tebing tinggi. Sementara sisi yang lainnya merupakan jurang.
Padahal, jalur itu disebut sebagai salah satu alternatif, khususnya saat jalur di jalan nasional padat. "Kami paling akan melakukan sosialisasi terkait kewaspadaan. Kami juga sudah siagakan personel dan alat berat untuk antisipasi bencana di wilayah itu," kata Kurnia.