“Di sekolah terpilih nanti juga menerapkan, tetapi target semua sekolah bisa melakukan pemilahan, sekaligus untuk praktik anak-anaknya juga,” ujar Dani.
Dani mengatakan, pengelolaan sampah organik juga akan didorong diterapkan di pasar-pasar. “Kebetulan ada beberapa pasar ini sedang direnovasi dan dibangun ulang. Kita wajibkan dalam desain yang baru itu ada instalasi pengolahan sampah organik, sehingga tidak (perlu) diangkut ke luar,” katanya.
Dengan pengelolaan sampah organik ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Menurut Dani, pihaknya juga akan berupaya menggerakkan bank-bank sampah untuk mengolah sampah organik.
“Ada sekitar 200 lebih bank sampah di Kabupaten Bekasi. Mayoritas intensif mengolah sampah nonorganik yang proporsinya kecil (seperti plastik dan kertas). Nah, kita ingin dorong agar semua bank sampah juga menangani sampah organik,” ujar Dani.