Akibat sampah yang menumpuk, 55 TPS sempat ditutup sementara. Pemkot Bandung juga membuka TPA darurat di Cicabe. “Masalah sampah ini makin hari semakin membaik, sering dengan TPA Sarimukti yang sudah berjalan kembali mendekati normal dan ritase (pengangkutan sampah ke TPA) juga sudah bisa maksimal,” kata Ema, saat meninjau sejumlah TPS, Jumat (26/5/2023).

Menurut Ema, TPS yang semula sampahnya menumpuk pun sudah jauh berkurang. “Penanganan sampah sudah sangat luar biasa dari DLH. Dari total 55 TPS yang sempat overload, kini hanya tinggal empat TPS, 51 TPS sudah terselesaikan,” ujar Ema.

Ema sempat meninjau dua TPS yang masih dalam penanganan, yaitu TPS Cibangkong dan TPS Gumuruh. Menurut dia, volume sampah di kedua TPS tersebut kini tersisa sekitar 50 persen. Ia mengatakan, pengangkutan sampahnya terkendala akses jalan yang tidak bisa dilalui truk berukuran besar.

“Di sana hanya bisa ditangani oleh kendaraan enam kubik. Padahal di sana tinggal tersisa sepuluh ton (sampah) yang ditarik dan itu secara bertahap akan diselesaikan,” kata Ema.

Ema mendorong TPS Gumuruh untuk dijadikan tempat pengolahan sampah mandiri. Ia mengatakan, Pemkot Bandung tengah mencari metode terbaik untuk pengelolaan sampah, sehingga dapat menekan sampah di TPS.

Sebelumnya Pemkot Bandung menyatakan ketertarikan terhadap Gibrik Mini, mesin pemilah sampah otomatis yang digunakan untuk pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

“Kita nanti cari metode terbaik yang bisa ditempatkan di sana (TPS), apakah dengan pola Gibrik Mini ini bisa selesai. Kalau saya lihat ini potensinya ada, tinggal nanti DLH berkomitmen dengan pihak kewilayahan,” ujar Ema.