Kurnia mengatakan, saat ini BPBD masih berupaya melakukan penanganan pascabencana di dua desa tersebut. Menurut dia, jalan terdampak longsor sudah bisa dilintasi, namun pihaknya masih melakukan penyemprotan lantaran ada material tanah yang menempel di aspal.
“Tanah di jalan itu juga harus diangkut pakai truk karena tidak bisa disimpan di pinggir jalan. Soalnya ada rumah warga,” ujar Kurnia.
BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga mendapat laporan kejadian longsor di wilayah Desa Parakanhonje, Kecamatan Bantarkalong. Longsor dikabarkan mengikis abutmen jembatan. Sementara longsor di wilayah Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas, dilaporkan sempat menutup akses jalan.
Kurnia mengatakan, saat ini wilayah Kabupaten Tasikmalaya diperkirakan sudah masuk musim kemarau. Namun, kata dia, hujan dengan intensitas tinggi masih kerap terjadi.
Karena itu, warga di Kabupaten Tasikmalaya diminta tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti longsor. “Kami imbau harus tetap waspada. Terutama rumah yang berada di dekat tebing,” kata Kurnia.