REJABAR.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor menunaikan janjinya menyelesaikan dan menyerahkan hasil renovasi rumah orangtua angkat almarhum Arya Saputra (16 tahun), pelajar SMK Bina Warga yang tewas dibacok oleh pelajar sekolah lain.
"Kami, pemerintah daerah mencoba untuk menuntaskan keinginan almarhum untuk merenovasi rumah orang tua saat sukses nanti. Tapi takdir berkata lain," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan saat menyerahkan rumah yang telah direnovasi untuk keluarga Arya, Jumat (4/8/20232)
Menurut Iwan, merenovasi rumah Arya tidak pernah termuat dalam rencana pembangunan daerah. Sehingga, Pemkab Bogor menggandeng pelaku-pelaku usaha untuk ikut membantu memberi bantuan yang dibutuhkan dalam renovasi.
"Jadi sifatnya spontan. Bangunan ini dari bantuan rekan-rekan pelaku usaha. Kami ketuk hatinya supaya mau membantu," kata Iwan.
Rumah Arya kini terdiri dua lantai dengan luas bangunan 72 meter persegi di atas lahan seluas 60 meter persegi. Bangunan rumah pun menggunakan struktur tahan gempa yang dikerjakan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor.
Kepala Bidang Perumahan DPKPP Kabupaten Bogor Dede Armansyah menjelaskan, metode Rumah Instan Sederhana dan Sehat (Risha), sehingga dapat dikerjakan dengan waktu singkat.
"Rumah ini pake metode Risha yang dikembangkan Kementerian PUPR. Strukturnya tahan gempa. Rumah Arya ini terdiri dari dua lantai dengan luas bangunan 72 meter persegi dan lahan 60 meter persegi," kata Dede.
Arya Saputra tewas dibacok oleh siswa dari sekolah lain sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat (10/3/2022), saat hendak menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Salah seorang saksi, Andre menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Arya bersama lima orang temannya hendak menyeberang jalan. Kemudian, dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang menggunakan pedang.
Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi tepatnya di bawah telinga, Arya langsung terkapar. Rekan korban sempat melarikan diri, sebelum kembali untuk menolong korban dibantu warga sekitar yang memberhentikan ambulans, lalu membawa Arya ke RS FMC.
"Iya pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau nyebrang lampu merah," kata Andre. Polisi telah menangkap dan menahan tiga pelajar yang menjadi pelaku pembunuh Arya.