Kamis 10 Aug 2023 06:19 WIB

Sulitnya Air Bersih di Weninggalih

Warga Weninggalih, Bogor, membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan konsumsi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Warga di Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melihat sumur yang airnya minim, Rabu (9/8/2023).
Foto:

Mamat menyebut ada pengaruh juga dari kontur tanah, yang merupakan tanah padas putih hingga padas hitam, seperti batu bara muda tanpa serat air.

Bukan hanya warga kesulitan air bersih. Sebagian besar dari sekitar 70 ribu hektare sawah di wilayah Desa Weninggalih juga kekurangan pasokan air, bahkan sampai kering. Debit air Sungai Cipamingkis yang melintasi wilayah Kecamatan Jonggol dan sekitarnya kini mengalami penurunan.

Pasokan air dari saluran sekunder dan tersier juga kini tak bisa diharapkan. Apalagi, hujan sudah tak pernah turun hampir satu bulan terakhir. Menurut Mamat, sawah di Desa Weninggalih kerap mengalami gagal panen dan tertunda masa tanamnya.

Menyiasati kurangnya pasokan air, para petani di desanya sudah menanam sebelum masuk musim hujan. Sehingga, ketika musim kemarau berikutnya tiba, hasil pertanian sudah bisa dipanen. “Tapi, kalau menanam saat musim hujan terus masuk musim kemarau, ada yang gagal. Periode tanam seharusnya tiga kali, di sini cuma dua kali. Spekulasinya seperti itu,” kata Mamat.

 

photo
Kondisi sawah di Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Rabu (9/8/2023). - (Republika/Shabrina Zakaria)

 

Berdasarkan hasil pemantauan ke permukiman, Mamat menilai, masalah kesulitan air di desanya paling parah di wilayah Dusun Tiga. Hal itu dilihat dari kondisi sawah yang mengering, penampungan air warga yang kosong, dan warga yang kesulitan mendapatkan bantuan air bersih.

Sebelumnya, warga diperkenankan mengambil air ke masjid atau mushola setempat. Namun, kini sepuluh masjid dan mushola di Desa Weninggalih pun kesulitan air.

Pemerintah Desa Weninggalih disebut berupaya agar sekitar 5.000 warganya tidak kesulitan mendapatkan air bersih. Mamat ikut membantu warga di RT 08/ RW 03 untuk menyambung pipa dari sumur yang masih ada harapan kondisi airnya dari RT 05/ RW 02.

Bantuan air bersih juga sudah dimintakan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Weninggalih merupakan desa pertama di Kecamatan Jonggol yang mengajukan bantuan air bersih.

Pemerintah Desa Weninggalih juga mengupayakan sambungan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang belum menjangkau wilayah desanya. Mamat mengaku sudah meminta tanda tangan warga desanya sebagai bukti bahwa warga membutuhkan pasokan air bersih. Dengan adanya sambungan PDAM, saat musim kemarau diharapkan warga tak waswas menunggu pengiriman air bersih.

Namun, pemasangan sambungan pipa PDAM itu belum terealisasi. “Katanya untuk tahun sekarang (pemasangan pipa air) belum, nanti 2024. Kami desakan kebutuhan, saya akan bersurat lagi ke Kecamatan Jonggol dan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor,” kata Mamat.

Bukan hanya Weninggalih

Selain Weninggalih, ada tiga desa lainnya di Kecamatan Jonggol yang mengalami kesulitan air bersih. Mencakup Desa Sirnagalih, Sukagalih, dan Desa Sukasirna. Weninggalih dilaporkan desa dengan jumlah RT paling banyak yang terdampak.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement