Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar juga menyampaikan aspirasi soal dukungan anggaran. Hal ini terkait pembangunan pelintasan tak sebidang di jalur kereta wilayah Kebon Pedes.
Menurut dia, pembangunan pelintasan tak sebidang itu sudah diwacanakan bertahun-tahun, sebagai upaya menekan potensi kecelakaan dan solusi kemacetan.
“Kajian sudah ada sejak lama, mau itu berbentuk underpass ataupun flyover. Nah, yang jadi kendala, kalau menggunakan APBD Kota Bogor, tentu tidak mampu. Maka dari itu, saya berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa membantu pembangunan itu,” kata Karnain.
Sedangkan Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor Ahmad Aswandi menyampaikan aspirasi mengenai dana hibah atau bantuan terhadap pesantren. Hal itu terkait dengan implementasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.
Menurut dia, bantuan dana belum terwujud. “Jadi, kami berharap ini bisa mendapatkan dukungan dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Ahmad.
Respons Pj Gubernur
Bey mengatakan, Kota Bogor merupakan kota pertama yang dikunjungi setelah dirinya dilantik sebagai pj gubernur Jabar. Ia mengaku senang karena mendapat banyak masukan positif. “Saya mendengar beberapa masukan dan saya rasa cukup baik,” ujarnya.
Soal aspirasi terkait infrastruktur pendidikan, Bey mengatakan, akan mendalami terlebih dahulu kemampuan keuangan daerah. Pasalnya, kata dia, ada juga masukan serupa dari daerah lain. “Nanti kami lihat dulu karena semua kota kan juga ada permintaan yang sama. Nanti kita prioritaskan mana yang diutamakan,” kata dia.
Sementara ini, Bey menyebut, salah satu yang akan diprioritaskan terkait masalah transportasi publik di Kota Bogor. Isu lainnya yang menjadi perhatian disebut pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak agar dapat berjalan aman dan kondusif.