REJABAR.CO.ID, BOGOR — Atap sejumlah ruang kelas di SDN Polisi 1, Kota Bogor, Jawa Barat, dilaporkan ambruk diterjang puting beliung. Merespons kejadian itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mempersilakan ruangan di Balai Kota dijadikan untuk tempat belajar para siswa SDN Polisi 1.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memperbaiki ruang kelas yang atapnya ambruk di sekolah tersebut. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Irwan Riyanto mengaku pihaknya tengah menghitung kebutuhan anggaran untuk perbaikan, yang diperkirakan mencapai Rp 200 juta-300 juta.
Untuk sementara, selagi menunggu perbaikan, kegiatan belajar mengajar di SDN Polisi 1 akan diatur secara bergantian. “Sementara akan diatur menjadi sif tiga. Kalau ternyata ruangan tidak mencukupi, Pak Wali menawarkan untuk menggunakan ruangan Paseban Sri Baduga (di Balai Kota),” kata Irwan.
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya, jika dibutuhkan, ada beberapa ruangan di Balai Kota yang bisa dijadikan untuk tempat kegiatan belajar mengajar. “Jika ruang kelas tidak cukup, bisa juga di ruangan-ruangan di Balai Kota Bogor, sementara waktu jadi ruang kelas,” kata dia di Kota Bogor, Kamis (4/1/2024).
Bima Arya sudah meninjau bangunan SDN Polisi 1 Kota Bogor yang terdampak angin puting beliung pada Rabu (3/1/2024). Dilaporkan ada empat ruang kelas di sekolah tersebut yang mengalami kerusakan pada bagian genting dan baja ringan. “Kerusakan atapnya cukup parah, diduga karena angin puting beliung yang sangat kuat seperti yang menerjang Bogor Selatan beberapa waktu lalu,” ujar dia.
Menurut Bima Arya, secara konstruksi bangunan kelas tersebut masih kokoh karena terakhir direnovasi pada 2016. Namun, Pemkot Bogor akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ia mengatakan, pemkot akan melakukan perbaikan ruang kelas yang rusak itu, dengan memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). “Selama proses perbaikan, Disdik Kota Bogor akan mengatur sif belajar,” kata dia.
Bima Arya meminta masyarakat di Kota Bogor untuk selalu waspada akan kondisi cuaca sekarang ini. Dikhawatirkan ada potensi kejadian bencana. “Saya imbau juga untuk warga dan aparatur pemerintahan agar waspada cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG masih akan terjadi di awal tahun ini,” katanya.