Korban disebut didudukkan di jok depan dan kepala korban diletakkan di atas setir motor. N membawa korban sendirian. Dalam perjalanan, Kapolres mengatakan, N diduga berubah pikiran karena merasa takut penganiayaan yang dilakukannya diketahui oleh mantan suaminya maupun polisi. Selain itu, N disebut merasa lelah mengurus korban.
Saat melintas di kawasan Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, si ibu disebut membuang anaknya sendiri ke saluran irigasi. “Anaknya digotong dan dilempar ke saluran irigasi dengan kondisi tangan terikat dan kepala luka-luka. Si ibu kemudian pergi dan mayat korban ditemukan warga keesokan harinya,” ujar Kapolres.
Berdasarkan pengakuan N, menurut Kapolres, dalam perjalanan menggunakan sepeda motor, kondisi korban masih hidup. “Saat di perjalanan, korban masih hidup karena sempat mengatakan, ‘Mah sakit Mah. Mah saya ngantuk, capek’. Saat dilempar (ke saluran irigasi) pun kondisinya masih hidup,” kata Kapolres.
Kapolres mengatakan, penyebab kematian korban akan didalami lebih lanjut. Menurut Kapolres, motif tersangka melakukan perbuatan itu diduga karena merasa kesal dan gelap mata akibat kelakuan korban yang disebut sering membuat masalah. Tersangka juga diduga merasa malu dan lelah mengurus korban.