REJABAR.CO.ID, BOGOR — Kekeringan atau kesulitan air bersih saat musim kemarau tahun ini dilaporkan hampir di semua kecamatan wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, ada ratusan ribu jiwa yang terdampak kekeringan.
Terhitung sejak Mei 2023 hingga Oktober 2023, masalah kekeringan tersebar di 38 dari 40 kecamatan wilayah Kabupaten Bogor. “Tersisa dua kecamatan yang belum terdampak, Cileungsi dan Tajurhalang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani, Selasa (10/10/2023).
Sementara dampak kekeringan dilaporkan di wilayah timur, barat, utara, maupun selatan Kabupaten Bogor. Di antaranya di Kecamatan Tenjo, Jasinga, Sukajaya, Nanggung, Leuwisadeng, Cibungbulang, Citeureup, Jonggol, Babakan Madang, Sukamakmur, dan Tanjungsari.
Selain itu, di wilayah Kecamatan Cigombong, Cisarua, Cijeruk, Ciseeng, Rancabungur, Ciampea, Cariu, Sukaraja, Pamijahan, Megamendung, Cibinong, Gunungputri, Rumpin, dan Tenjolaya.
Kekeringan atau kesulitan air bersih juga dilaporkan di wilayah Kecamatan Leuwiliang, Cigudeg, Gunung Sindur, Ciawi, Tamansari, Parung, Sukajaya, Klapanunggal, Dramaga, Kemang, Bojonggede, Cigombong, dan di wilayah Kecamatan Parung Panjang. “Total ada 128.171 kepala keluarga (KK) dengan 441.798 jiwa yang terdampak kekeringan,” ujar Adam.
Adam mengatakan, BPBD berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya sudah menyalurkan bantuan air bersih sekitar 4.213.000 liter untuk warga di wilayah terdampak kekeringan. Pendistribusian air bersih ini dikoordinasikan, antara lain dengan PDAM, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Menurut Adam, bantuan air bersih yang disalurkan bervariasi, bergantung kebutuhan warga di wilayah terdampak kekeringan. Dalam sekali pengiriman, bisa disalurkan mulai dari 2.500 liter hingga 30 ribu liter.
Komandan Kompi TRC BPBD Kabupaten Bogor Hayat Hidayat mengatakan, masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih bisa langsung melapor ke aparat desa atau kelurahan setempat.
“Setelah ada laporan dari kecamatan, kita langsung gerak cepat mendistribusikan air bersih sesuai kebutuhan masyarakat. Kita juga koordinasi dengan PDAM dan air curah yang terdekat supaya lebih cepat penyaluran air bersihnya,” ujar Hayat.