Ahad 17 Dec 2023 16:13 WIB

Soal 'Ndasmu Etik', Timnas Amin: Tidak Patut Melecehkan Etika

Value pemimpin di sektor publik karena menjaga etika.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Co-Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin AMIN Sudirman Said (tengah) dalam konferensi pers ihwal update Timnas AMIN di rumah pemenangan Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).
Foto: Republika/ Eva Rianti
Co-Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin AMIN Sudirman Said (tengah) dalam konferensi pers ihwal update Timnas AMIN di rumah pemenangan Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).

REJABAR.CO.ID,  JAKARTA -- Co-captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Sudirman Said merespons ucapan Prabowo Subianto yang diduga menyinggung pertanyaan Anies ketika sesi debat pertama Capres di KPU RI. Sudirman merasa, sindiran semacam itu tidak tepat karena terkesan meremehkan pentingnya etika. 

"Tidak layak, tidak pantas tidak patut melecehkan etika. Kenapa? Karena justru value pemimpin di sektor publik karena menjaga etika," kata Sudirman kepada wartawan saat dikonfirmasi pada Ahad (17/12/2023).

Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu memandang, ucapan Prabowo mengandung muatan mengejek unsur etik. Padahal, tokoh di level Prabowo tak seharusnya melakukan itu. 

"Seorang calon presiden dan juga seorang ketum partai seperti sedang melecehkan aspek etik, mengaitkan dua kata etik etika dan satu kata lagi ndasmu. Kenapa? Karena justru value pemimpin di sektor publik ialah menjaga etika. Bukan saja semata-mata soal ketaatan pada hukum," ujar Sudirman. 

Menurut Sudirman perkataan itu seakan memberi contoh kurang baik kepada masyarakat.

"Sangat disayangkan bila ada orang yang, bahkan dalam kontestasi sedang mendulang atau menghimpun simpati masyarakat, tetapi justru memberikan signal contoh yang tidak baik," lanjut Sudirman. 

Sudirman juga mengingatkan, penegakan etika bagi pemimpin sangat penting layaknya mematuhi aturan hukum tertulis. Sehingga menurutnya sudah selayaknya etika dijunjung tinggi. 

"Karena bila kita berbicara pada kepemimpinan level paling tinggi yang mengarahkan perilaku adalah etika, bukan hukum. Hukum bisa ditekuk-tekuk oleh si pembuat hukum, si pimpinan paling tinggi," ujar Sudirman.

Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mengucapkan 'ndasmu etik' di acara internal Partai Gerindra. Perkataan Prabowo itu lantas viral di media sosial karena dianggap menyindir Capres Anies. 

Ndasmu etik diduga menyangkut pertanyaan Anies soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Majelis Kehormatan MK (MKMK) terkait batas usia Cawapres yang sebenarnya menguntungkan pasangan Prabowo yaitu Gibran Rakabuming. 

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik," kata Prabowo dalam video yang viral tersebut dikutip pada Ahad (17/12/2023). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement