Senin 30 Jun 2025 12:55 WIB

BMKG Bandung Ungkap Titik Gempa Bumi di Cimahi Berjarak 7 KM dengan Sesar Lembang

BMKG belum dapat memastikan gempa bumi yang terjadi disebabkan sesar apa

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
BMKG Bandung mengungkapkan gempa bumi magnitudo 2,7 di Cimahi, Ahad (29/6/2025) kemarin bukan akibat sesar aktif. Akan tetapi, lokasinya berada 7 kilometer dari Sesar Lembang.
Foto: M Fauzi Ridwan
BMKG Bandung mengungkapkan gempa bumi magnitudo 2,7 di Cimahi, Ahad (29/6/2025) kemarin bukan akibat sesar aktif. Akan tetapi, lokasinya berada 7 kilometer dari Sesar Lembang.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan gempa bumi magnitudo 2,7 yang terjadi pada Ahad (29/6/2025) pagi kemarin bukan diakibatkan Sesar Lembang. Akan tetapi, titik gempa bumi berjarak 7 kilometer dari Sesar Lembang.

"Bukan masuk dari aktivitas gempa dari Sesar Lembang, tetapi lokasinya dia lebih ke utara dari Sesar Lembang kurang lebih dengan jarak sekitar 7 kilometer di sebelah utara dari Sesar Lembang," ujar Virga Librian Ketua Tim Bidang Data dan Pelayanan dan Informasi BMKG Bandung, Senin (30/6/2025).

Baca Juga

Virga mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan gempa bumi yang terjadi disebabkan sesar apa. Namun, pihaknya menduga gempa bumi terjadi karena aktivitas vulkanik atau karena sesar lokal di sekitar Gunung Tangkubanparahu.

Menurut Virga, posisi titik gempa di Cimahi kemarin berada di Timur Gunung Tangkubanparahu. Ia melanjutkan gempa bumi serupa pernah terjadi dua kali pada bulan Februari tahun 2024 dengan magnitudo 2,8 hingga 2,9 dan tidak berkaitan dengan Sesar Lembang.

Ia menambahkan gempa bumi yang disebabkan Sesar Lembang jika jaraknya dekat sekitar 1 kilometer dan 2 kilometer. Sedangkan gempa bumi yang terjadi kemarin relatif jauh dari Sesar Lembang.

"Kita bisa menyatakan itu memang diakibatkan oleh Sesar Lembang apabila memang jaraknya itu dekat dari sumbernya," kata dia.

Virga melanjutkan, gempa bumi kemarin yang terjadi akibat aktivitas seismik dan bukan vulkanik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa di daerah tersebut terdapat sumber gempa. "Adanya aktivitas seismik sebenarnya itu dia menunjukkan memang di suatu daerah itu memang ada sumber gempa. Tetapi ya itu dia kita masih belum mengetahui sesar apa yang ada di sana," katanya.

Virga mengimbau masyarakat untuk mengecek informasi yang diterima serta memastikan informasi dari BMKG sehingga tidak termakan hoaks. Selain itu, masyarakat harus siapsiaga terhadap potensi bencana gempa bumi.

"Apabila memang merasakan gempa yang cukup kuat, kita berlindung di struktur bangunan yang kuat atau di bawah meja. Tetapi apabila memungkinkan kita untuk keluar, sebisa mungkin kita keluar," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement