Rabu 29 May 2024 10:43 WIB

Idul Adha Tahun Ini Diperkirakan Digelar Serentak, Sidang Isbat Digelar 7 Juni 2024

Hasil sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Dzulhijah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Arie Lukihardianti
Idul Adha (Ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Idul Adha (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  JAKARTA---- Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat Awal Dzulhijah 1445 H pada 7 Juni 2024, bertepatan dengan 29 Dzulkaidah 1445 H. Sidang Isbat, akan digelar di Auditorium Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Sidang isbat tersebut mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Baca Juga

"Sidang Isbat ini penting untuk selalu kita laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Dzulhijah 1445 H, Selasa (28/5/2024).

Menurut Kamaruddin, alur sidang isbat awal Dzulhijah akan dimulai dengan seminar hybrid terkait kriteria penetapan awal bulan Hijriyah. Seminar diikuti perwakilan ormas Islam dan para tamu undangan.

Setelah Maghrib, acara dilanjutkan dengan sidang isbat secara tertutup. Hasil sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Dzulhijah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib melaporkan, berdasarkan data hilal, pada hari sidang isbat nanti, posisi hilal telah melampaui kriteria imkanur rukyat MABIMS yakni Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. MABIMS mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat

"Pada 7 Juni 2024 atau 29 Dzulkaidah 1445, di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7 derajat 15,82 menit sampai 10 derajat 41,09 menit, dengan sudut elongasi antara 11 derajat 34,83 menit sampai 13 derajat 14,47 menit, hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," kata Adib.

Dalam posisi tersebut, Adib menjelaskan, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria imkanur rukyat. Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat.

Dengan demikian, kata Adib, hasil perhitungan imkanur rukyat ataupun wujudul hilal penentuan awal bulan Dzulhijah berpotensi memiliki kesamaan. Sehingga, di tahun ini, umat Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Idul Adha secara serentak. Kendati begitu, Adib menekankan untuk menunggu hasil sidang isbat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement