REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sederet libur panjang akhir pekan atau long weekend di tahun ini tak begitu mendongkrak okupansi bisnis penginapan atau hotel di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Berdasarkan data dari 13 hotel yang ada di bawah naungan Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) KBB, okupansi hotel di KBB selama tahun 2025 tidak terlalu menggembirakan. Seperti di Bulan Januari hanya 48 persen, kemudian Februari 33 persen, Maret 18 persen, April 40 persen dan Bulan Mei 37,4 persen.
"Perekonomian sedang buruk, jadi tingkat okupansi juga sedikit. Melihat angka kunjungan itu masih kurang bagus, tapi alhamdulillah," ujar Ketua PHRI KBB, Eko Suprianto, Selasa (10/6/2025).
Kondisi perekonomian yang sedang sulit menjadi salah satu indikator minat masyarakat untuk staycation di hotel menjadi turun. Belum lagi adanya sejumlah kebijakan yang tidak menguntungkan bagi pelaku wisata.
Menurutnya, jika biasanya pada momen libur panjang atau hari besar cuti bersama angka okupansi hotel penuh. Berbeda dengan tahun ini, ketika ada beberapa momen libur panjang tidak serta merta membuat okupansi hotel naik.
Eko mencontohkan, pada momen libur panjang pekan lalu yang bertepatan dengan libur Kenaikan Isa Almasih tidak ada okupansi hotel yang mencapai 100 persen. Yakni di tanggal 28 Mei rata-ratanya hanya 24,3 persen, 29 Mei 77,8 persen, 30 Mei 84,5 persen, dan 31 Mei okupansinya 67,2 persen.
"Ya tidak seperti dulu kalau libur panjang hotel pasti rame, kalau sekarang berat. Jangankan 100 persen, okupansi sudah bisa 90 persen saja sudah bagus," katanya.
Sebelumnya anggota PHRI KBB Librantara mengakui minimnya tamu hotel salah satunya karena kunjungan wisatawan ke KBB sepanjang tahun ini juga turun. Adanya efesiensi anggaran, larangan study tour hingga penurunan daya beli masyarakat berperan signifikan terhadap kunjungan wisatawan.
"Sejak awal tahun penurunan kunjungan wisatawan ke KBB cukup terasa, makanya okupansi hotel menyisakan sekitar 30 persen. Bagi pengusaha ini berat dan bisa terjadi PHK, meski saya berharap tidak terjadi," katanya.