Jumat 31 May 2024 23:07 WIB

Sekolah di Jabar yang Telah Terapkan Kurikulum Merdeka Capai 4.582

Dinas Pendidikan Jawa Barat sudah melakukan coaching pada semua sekolah

Red: Arie Lukihardianti
Kepala BBPMP Jawa Barat Sri Wahyuningsih disaksikan Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Deden Saepul Hidayat menyerahkan penghargaan kepada salah satu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Foto: Dok Republika
Kepala BBPMP Jawa Barat Sri Wahyuningsih disaksikan Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Deden Saepul Hidayat menyerahkan penghargaan kepada salah satu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG----Sebanyak 4.582 dari 5.094 sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) berhasil menerapkan Kurikulum Merdeka. Jumlah tersebut terdiri atas 1.626 sekolah menengah atas (SMA), 2.642 sekolah menengah kejuruan (SMK), dan 314 sekolah luar biasa (SLB).  Dengan demikian, masih terdapat 149 SMA, 286 SMK, dan 77 SLB yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Menurut Plh Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Deden Saepul Hidayat, untuk seluruh jenjang pendidikan, sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Jabar mencapai 36.201 sekolah. Merujuk dashboard Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jabar, jumlah sekolah IKM tersebut terbagi ke dalam tiga kategori. Mandiri Belajar sebanyak 10.833 sekolah, 24.496 Mandiri Berubah, dan 872 Mandiri Berbagi. Data dashboard mengacu kepada pendaftaran mandiri secara online, belum termasuk yang offline melalui Dinas Pendidikan setempat.

Baca Juga

“Kami terus melakukan penguatan terhadap sekolah-sekolah yang sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," Deden Saepul Hidayat saat ditemui di sela pembukaan Festival Kurikulum Merdeka di Bandung pada Kamis malam, (30/5/2024. 

Sementara di sekolah-sekolah yang belum mendaftar, kata Deden, Dinas Pendidikan Jawa Barat sudah melakukan coaching untuk dilihat berbagai kendala yang dihadapi. "Kami dorong mereka untuk mendaftar atau mengimplementasikan pada tahun ajaran 2024/2025,”  ujar Deden. 

Deden berharap kegiatan Festival Pendidikan Jabar yang di dalamnya turut dihelat Festival Kurikulum Merdeka menjadi ajang sosialisasi yang menampilkan cerita praktik baik Impmentasi Kurikulum Merdeka dan membangkitkan semangat kolaborasi dalam melanjutkan gerakan Merdeka Belajar di Jawa Barat. Festival Pendidikan Jabar 2024 berlangsung selama empat hari di Sasana Budaya Ganesha, mulai 29 Mei hingga 1 Juni 2024.

“Semoga Festival Pendidikan Jawa Barat ini dapat menginspirasi seluruh insan pendidikan di Jawa Barat dan memperkuat komitmen dalam mewujudkan transformasi pendidikan untuk melahirkan generasi masa depan yang unggul," katanya.

Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kata dia, hadir untuk mempersiapkan generasi masa depan dalam menghadapi tantangan perubahan yang sangat cepat, kompleks, dan penuh ketidakpastian, dengan meluncurkan Transformasi Pendidikan dengan tagline Terdidik Terbaik.

Di tempat yang sama, Kepala BBPMP Jawa Barat Sri Wahyuningsih menjelaskan bahwa Festival Kurikulum Merdeka merupakan ruang untuk memberikan apresiasi kepada pelaku-pelaku pendidikan. Khususnya, di satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan di Jawa Barat. Secara khusus apresiasi progress belajar pada platform Merdeka Mengajar yang berhasil mencapai capaian tertinggi. Apresiasi juga diberikan kepada pemerintah daerah yang aktif menggunakan platform Merdeka Mengajar. 

Selain itu, kata dia, karya terbaik dalam menyampaikan cerita makna IKM melalui pemanfaatan berbagai sumber dalam bentuk potret cerita. Cerita terbaik adalah mereka yang berhasil memberikan kesan mendalam bagaimana IKM dilaksanakan, terutama dipahami, dimaknai, dan diimplementasikan. Dengan begitu, mampu menggambarkan kesan mendalam dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan. 

“Alhamdulillah yang masuk lebih dari 2.000 karya. Antusias masyarakat luar biasa ingin menyampaikan kepada dunia, kepada khalayak, bagaimana pemanfaatan IKM ini betul-betul telah dilakukan di satuan pendidikan dan bagaimana implementasi mendorong karakter anak-anak kita dalam pemanfaatan projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5),” papar Sri. 

BBPMP Provinsi Jawa Barat mengharapkan, setelah Kurikulum Merdeka ditetapkan sebagai kurikulum nasional melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, inovasi dan transformasi pembelajaran untuk peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Barat bisa berlangsung lebih cepat dan lebih massif.

Sri menegaskan, Festival Kurikulum Merdeka merupakan wadah bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di Jawa Barat. Ini menjadi momentum luar bisa untuk merekatkan dan mempersatukan. Bagi Sri, pendidikan di setiap daerah bisa jadi berbeda capaiannya. Meski begitu, tidak untuk dikompetisikan, melainkan untuk diberi dorongan. 

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran BBPMP Jawa Barat Dini Irawati mengatakan, Festival Kurikulum Merdeka ibarat musim panen inovasi dan transformasi pembelajaran yang dihasilkan Kurikulum Merdeka. Inovasi dan transfoemasi tersebut turut ditampilkan pada pembukaan Festival Kurikulum Merdeka dan dipamerkan pada Festival Pendidikan Jawa Barat di Sasana Budaya Ganesha. 

“Kita perlu melihat hasil nyata Kurikulum Merdeka setelah dijalankan selama tiga tahun sejak 2022. Karena itu selama festival kita mendengarkan pengalaman langsung tentang kisah-kisah keberhasilan guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan mengawal pelaksanaan kurikulum merdeka di lapangan,” ujar Dini. 

Dini menjelaskan, BBPMP Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan kepada satuan pendidikan dan pemerintah daerah yang dinilai paling cepat dalam mendorong peningkatan kompetensi mengajar guru melalui pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM).  

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement