REJABAR.CO.ID, BANDUNG----Abah Landung merupakan tokoh dan sesepuh warga Bandung. Abah menceritakan tentang TPU Cikadut. Menurut Abah sampai saat ini beliau belum mengetahui secara pasti tahun berapa keberadaan TPU di sana.
Abah Landung mengatakan bahwa dirinya ingat sekitar tahun 1935 an di TPU Cikadut sudah menjadi tempat pemakaman warga Tionghoa, karena tahun 1935an Abah Landung suka main di sekitar kompleks tempat pemakaman warga Tionghoa di TPU Cikadut. "Ketika kecil saya sering main ke kompleks TPU Cikadut," ujar Abah Landung kepada Republika, Jumat (28/6/24)
Menurut Abah, di TPU juga dimakamkan warga Tionghoa yang ikut berjuang melawan Kolonial Belanda seperti Mochamad Agus (Tan Lien Tjek) yang ikut berjuang melawan Belanda dalam peristiwa Bandung Lautan Api.
Mochamad Agus atau nama Tionghoa nya Tan Lien Tjek ini semasa hidupnya adalah Veteran RI, semasa perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda bertugas di Batalyon III Resimen VIII, Brigade XIV, Divisi Siliwangi Pejuang Bandung Selatan dimakamkan di TPU Cikadut. Begitu, para pejuang dari Warga Tionghoa lainnya.
Sebagai tokoh masyarakat dan sesepuh, Abah Landung berharap keberadaan tempat pembuangan akhir Sampah tidak ada di TPU Cikadut. Air licit dari sampah itu sangat berbahaya dan sangat dekat dengan kota Bandung, yang akan mencemarkan dan kesehatan warga Bandung.
"Dalam Kehidupan kita harus Saling menghormati tradisi dan tata cara dimakamkan, karena Bangsa kita itu beragam," kata Abah Landung.