REJABAR.CO.ID, CIREBON--Kawasan Wisata Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon akhirnya ditata ulang. Ini dilakukan, untuk menciptakan ruang publik yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi wisatawan maupun warga. Penataan, dilakukan oleh Pemkab Cirebon bersama Polresta Cirebon dan Forkopimda melaksanakan operasi penertiban sejumlah aktivitas yang dinilai mengganggu estetika kawasan, Senin (7/7/2025).
Kegiatan tersebut menyasar sejumlah permasalahan sosial yang kerap ditemukan di kawasan wisata, seperti parkir liar, kelompok anak-anak jalanan, punk, gelandangan dan pengemis (gepeng), manusia silver, hingga pedagang kaki lima (PKL) yang menggunakan badan jalan untuk berdagang.
Penertiban dilakukan langsung di titik-titik rawan pelanggaran. Salah satunya di Simpang Weru dan kawasan utama Trusmi yang kerap menjadi pusat keramaian pengunjung.
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman mengatakan, penertiban itu tidak serta-merta dilakukan secara represif. Ia menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam menghadapi persoalan sosial seperti gepeng, manusia silver, anak-anak jalanan, dan sebagainya.
“Penertiban ini demi menciptakan tata ruang publik yang indah, nyaman. Namun kami juga memahami kondisi masyarakat khususnya warga setempat. Kami akan coba berdiskusi dengan pihak terkait,” kata Agus.
Agus mengaku memahami bahwa sebagian besar masyarakat yang melakukan aktivitas di kawasan wisata seperti berjualan atau meminta-minta, melakukannya karena dorongan ekonomi. Karena itu, Pemkab Cirebon akan membuka ruang dialog dan mencari alternatif solusi yang tidak merugikan siapapun. “Kami dari pemerintah akan mencarikan solusi untuk masyarakat yang terdampak penertiban ini,” katanya.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengungkapkan, penertiban itu merupakan langkah konkret untuk menjaga fungsi ruang publik dan memastikan kenyamanan pengunjung kawasan wisata Trusmi.
"Kami ingin jalan digunakan sesuai fungsinya demi kepentingan umum. Pemkab Cirebon akan mencarikan solusi bagi para pedagang dan kami juga akan menata kembali sistem parkir. Harapan kami, kawasan Trusmi bisa menjadi ikon wisata yang tertib, bersih, dan nyaman," kata Sumarni.