Sabtu 27 Jul 2024 11:05 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Sebut PVMBG Pasang Alat Seismograf Pantau Gempa Bumi Kuningan

Alat seismograf dipasang agar masyarakat tetap waspada

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengunjungi rumah warga yang terdampak gempa di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Foto: Dok Republika
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengunjungi rumah warga yang terdampak gempa di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).

REJABAR.CO.ID,  KUNINGAN-- Gempa bumi tektonik tiga kali melanda wilayah Kabupaten Kuningan dalam dua hari terakhir, Kamis (25/7/2024) dan Jumat (26/7/2024). Bencana itu menimbulkan sejumlah kerusakan.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024). Peninjauan dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan optimal.

Baca Juga

Menurut Bey, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan memasang alat seismograf untuk memantau aktivitas seismik di daerah tersebut sebagai langkah antisipatif. ‘’Dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan memasang alat seismograf untuk mengetahui bencana, agar warga tetap waspada,’’ ujar Bey Jumat (26/7/2024).

Berdasarkan hasil peninjauan, kata Bey, masyarakat Kabupaten Kuningan tetap beraktivitas dengan normal, setelah gempa bumi mengguncang Kabupaten Kuningan. ‘’Saya lihat aktivitas masyarakat tetap normal, dan tadi juga saya mengunjungi beberapa rumah, ada satu yang di pelosok bisa terdata. Jadi, sudah ada sistem mitigasi mandiri,’’ kata Bey.

Bey meminta kepada masyarakat Kabupaten Kuningan yang rumahnya rusak akibat gempa bumi untuk segera melapor ke perangkat desa. Hal itu bertujuan agar asesmen dapat berjalan dengan cepat. ‘’Walaupun BPBD tetap melakukan asesmen. Sampai tadi terdapat info 16 rumah yang rusak ringan, retak-retak, dan dua fasilitas umum mengalami kerusakan,’’ katanya.

Bey pun memastikan tak ada warga terdampak gempa bumi di Kuningan yang direlokasi. ‘’Relokasi tidak ada, tidak ada pengungsian. Ada satu rumah yang pada bagian rumah itu membahayakan, tadi warga bergotong royong untuk mengangkat bangunan itu, dan warganya diungsikan ke saudaranya sementara waktu,’’ katanya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement