Senin 21 Jul 2025 08:32 WIB

Polda Jabar Ambil Alih Kasus Meninggalnya 3 Orang di Pesta Rakyat Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Penyelidikan yang dilakukan salah sataunya memeriksa event organizer

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Warga berdesak-desakan ingin masuk ke pendopo Pemkab Garut pada acara pesta rakyat pernikahan Maula Akbar Mulyadi anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Jumat (18/7/2025). Tiga orang meninggal dunia akibat peristiwa desak-desakan tersebut, dua orang warga dan satu orang polisi.
Foto: Tangkapan Layar
Warga berdesak-desakan ingin masuk ke pendopo Pemkab Garut pada acara pesta rakyat pernikahan Maula Akbar Mulyadi anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, Jumat (18/7/2025). Tiga orang meninggal dunia akibat peristiwa desak-desakan tersebut, dua orang warga dan satu orang polisi.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Polda Jawa Barat telah mengambil alih kasus dua orang warga dan satu orang anggota polisi yang meninggal dunia usai berada dalam kerumunan massa yang berdesak-desakan di acara pesta rakyat pernikahan Aula Akbar anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan istrinya Wabup Garut Putri Karlina, Jumat (18/7/2025) lalu. Kasus diambil alih dari Polres Garut.

"Iya, diambil alih ke Polda (Jabar), kita masih terus lakukan asistensi terhadap jalannya acara tersebut," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (21/7/2025).

Baca Juga

Hendra menyebut, tahapan pertama yang dilakukan adalah penyelidikan awal terhadap kasus tersebut. Penyelidikan yang dilakukan yaitu memeriksa penyelenggara kegiatan pesta rakyat pernikahan yaitu event organizer. "Kalau mempelai kan sudah menyerahkan kepada EO," kata dia.

Aula Akbar anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang juga anggota DPRD Jabar meminta maaf atas insiden yang membuat dua orang warga meninggal dunia dan satu orang polisi meninggal dunia. Ia mengaku bersama istri sudah bertakziah ke rumah duka masing-masing korban.

Selain itu, ia pun memberikan santunan kepada para korban. "Saya memohon maaf untuk semuanya, tidak ada maksud dan niatan dari kami," kata dia saat melakukan konferensi pers di Garut belum lama ini.

Dalam insiden tersebut, dua orang warga terdiri dari satu orang anak berusia 8 tahun dan satu orang lansia meninggal dunia usai sebelumnya berada dalam kerumunan massa yang berdesak-desakan ingin masuk ke Pendopo Pemkab Garut dalam acara pesta rakyat dan makan gratis pernikahan anak Dedi Mulyadi. Mereka kehabisan oksigen dan terhimpit oleh kerumunan massa.

Sementara itu, salah seorang anggota polisi Bripka Cecep meninggal dunia usai menolong dan membantu warga yang terhimpit dan kesulitan bernapas di kerumunan massa. Ia sempat beristirahat karena letih kemudian pingsan hingga akhirnya meninggal dunia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement