REJABAR.CO.ID, CIMAHI-- Masjid Baiturrohmah di Kota Cimahi, bukan hanya indah dari sisi arsitekturnya, tapi juga menyimpan sejarah panjang. Meski lokasinya berada di tengah pemukiman padat, masjid itu ternyata menjadi jaksi bisu perkembangan Islam dan perlawanan terhadap penjajah.
Masjid yang tepatnya berada di RT 04/08, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah itu didirikanSyekh Usman Dhomiri, seorang ulama kharismatik penyebar dakwah Tarekat Tijaniyah sekaligus salah satu komandan Laskar Hizbullah tahun 1938.
Didominasi warna hijau yang berasal dari keramik serta ornamen kaligrafi, masjid itu masih berdiri kokoh. Ada sentuhan arsitektur modern dari bahan lantai keramik dan bentuk pilarnya. Ada juga unsur Timur Tengah cukup kentara dari kubah bentuk pintunya.
Perpaduan dua arsitektur berbeda itu terjadi lantaran Masjid Baiturrohmah beberapa kali direnovasi. Awal tahun 1940-an, bangunan masjid cuma ditutupi genting seperti rumah pada umumnya. Begitu pun dengan dinding, hanya terbuat dari bata yang direkatkan kapur tanpa ditutupi keramik.
Bentuknya berubah setelah tahun 1975 dilakukan renovasi besar-besaran. Tetap satu lantai, dengan enam kubah. Interior di dalam masjid pun tetap mempertahankan gaya art deco dengan empat pilar yang menopang pondasi masjid yang masih dipertahankan hingga kini.
"Awalnya ini kebun, kemudian dibangun masjid atas komando beliau (KH Usman Dhomiri) pakai cara swadaya," ujar Ace Suryadi, pengurus DKM Masjid Baiturrohmah, belum lama ini.
Di masjid itu, KH Usman Dhomiri menyebarkan syiar Islam sekaligus lokasi pengkaderan Laskar Hizbullah yang terlibat aktif untuk mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun 1945 sempat terjadi konfrontasi sekutu dan Hizbullah hingga menewaskan 9 anggota laskar Hizbullah.
Kejadian tersebut, dipicu lantaran para anggota laskar Hizbullah menyerang pihak sekutu setelah mendengar berita Fatwa Resolusi Jihad tahun 1945. Fatwa itu disikapi dengan menyerang langsung tentara NICA tanpa sepengetahuan Syekh Usman Domiri.
"Masjid ini sempat jadi lokasi konfrontasi antara Hizbullah dan sekutu. Sebanyak 9 anggota laskar mati diberondong senjata pihak sekutu. Mereka bergerak sendiri tanpa instruksi Syekh Usman usai dengar berita Fatwa Resolusi Jihad," kata Ace.
Tentara Belanda sempat mengirimkan pesawat tempur untuk membombardir Masjid Baiturrohmah. Namun, masjid itu tetap berdiri kokoh. Bahan peledak berkekuatan tinggi dalam bom yang dijatuhkan pesawat tempur milik Belanda tak mampu merusak masjid yang didirikan KH Usman Dhomiri.