Selasa 08 Apr 2025 09:55 WIB

Bikin Banjir, Pemkot Bandung Bakal Tertibkan Bangunan yang Berdiri di Atas Saluran Air

Penanganan banjir di wilayah Panyileukan dan Cinambo, dilakukan secara bertahap

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Sebuah kirmir di bantaran anak Sungai Cileutik, Jalan Batununggal, Kota Bandung ambruk akibat aliran air sungai yang deras
Foto: Dok Republika
Sebuah kirmir di bantaran anak Sungai Cileutik, Jalan Batununggal, Kota Bandung ambruk akibat aliran air sungai yang deras

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Pemkot Bandung akan menertibkan bangunan liar penghalang air di saluran air yang berakibat menyebabkan banjir. Terdapat 87 bangunan liar yang melanggar di wilayah Kecamatan Panyileukan dan Cinambo.

Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengatakan, salah satu penyebab utama banjir banyaknya bangunan yang berdiri di atas saluran air atau anak sungai. Setidaknya tercatat ada 87 bangunan yang melanggar.

Baca Juga

“Ini hak masyarakat yang digunakan untuk pribadi, tentu tidak benar. Bila perlu, bangunan yang menghalangi aliran air akan kami bongkar,” ujar Erwin, belum lama ini.

Penanganan banjir di wilayah Panyileukan dan Cinambo, kata dia, dilakukan secara bertahap. Yakni, mulai dari solusi jangka pendek hingga solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Pemkot Bandung akan menertibkan bangunan-bangunan yang berdiri di atas saluran air dan anak sungai.

Bangunan tersebut dinilai menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air, sehingga menimbulkan genangan hingga banjir. Penertiban dilakukan dengan pendekatan dialog kepada warga, mengedepankan musyawarah agar solusi bisa diterima semua pihak.

Selain itu, pemerintah akan menyediakan pompa air di titik-titik rawan banjir serta mengeruk saluran air yang mengalami pendangkalan. "Warga juga diimbau untuk tidak menutup saluran depan rumah dengan cor permanen, agar pembersihan dan aliran air bisa tetap optimal," kata dia.

Untuk jangka panjang, Pemkot Bandung tengah menyusun blueprint drainase kota sebagai panduan penataan sistem air secara menyeluruh. Program ini mencakup pelebaran dan pendalaman gorong-gorong, pembangunan kolam retensi di area rawan banjir, serta normalisasi sungai yang alirannya terganggu oleh bangunan liar.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement