Sabtu 03 May 2025 17:05 WIB

Legislator Taufik Nurrohim Sebut Jabar Siap Jadi Rumah Investasi yang Berkelanjutan

Jabar memasuki era baru dengan komitmen kut terhadap investasi yang ramah lingkungan.

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Dwi Murdaningsih
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Taufik Nurrohim dalam Konferensi Bilateral Energi Terbarukan yang digelar di Aula Pemkab Subang, Jumat (3/5/25).
Foto: dokpri
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Taufik Nurrohim dalam Konferensi Bilateral Energi Terbarukan yang digelar di Aula Pemkab Subang, Jumat (3/5/25).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG – Jawa Barat terus memperkuat perannya sebagai daerah tujuan investasi yang berorientasi pada keberlanjutan dan keberpihakan terhadap pembangunan berkeadilan. Hal ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Taufik Nurrohim dalam Konferensi Bilateral Energi Terbarukan yang digelar di Aula Pemkab Subang, Jumat (3/5/25).

Acara yang dihadiri 42 investor asal China ini mengusung tema 'Pengenalan, Penguatan, dan Percepatan Investasi di Kabupaten Subang'. Acara ini  menghadirkan sejumlah delegasi dari sektor energi, kendaraan listrik, dan teknologi bersih seperti State Grid, Tencent, Sinopec, dan Wuling Motors.

Taufik menegaskan, Jawa Barat saat ini sedang memasuki era baru dengan komitmen kuat terhadap investasi yang ramah lingkungan, berbasis kepastian hukum, dan mengedepankan kemudahan berusaha.

“Kami ingin investor hadir bukan semata karena potensi alam, tapi karena kejelasan hukum, ketegasan regulasi, dan kesungguhan pemerintah dalam mendampingi investasi dari awal hingga tuntas,” ujarnya.

Ia menyampaikan DPRD Jabar telah mengesahkan Peraturan Daerah tentang Investasi dan Kemudahan Berusaha. Regulasi ini memberikan insentif fiskal dan non-fiskal seperti penyederhanaan perizinan digital, pemotongan pajak kendaraan dan alat berat, hingga fasilitasi lahan dan pelatihan tenaga kerja lokal.

Untuk menjamin kelancaran realisasi investasi, Pemprov Jabar akan membentuk Satgas Percepatan Investasi dan Satgas Anti-Premanisme. Keduanya bertugas menyelesaikan kendala teknis serta menjaga iklim usaha dari praktik pungli dan intimidasi.

“Kepastian hukum harus nyata di lapangan. Tidak boleh ada pungli, tidak boleh ada premanisme. Yang ada hanyalah pelayanan yang jujur, cepat, dan transparan,” katanya melalui pesan tertulis.

Subang dipilih sebagai tuan rumah karena posisinya strategis dengan hadirnya Pelabuhan Patimban, jalur KCIC, dan kawasan industri hijau. Taufik pun menutup dengan ajakan optimistis.

“Jawa Barat terbuka bagi siapa pun yang datang membawa teknologi bersih, inovasi, dan etika. Mari kita bangun masa depan hijau dari Subang, untuk Indonesia,” kata Taufik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement