Selain itu, KDM juga siap dikritik jika tidak mengurus anak yang suka mabuk dan tidak mengurus anak-anak yang tidurnya pukul 04.00 WIB dini hari karena bermain gim online. “Bukan dibalik. Ketika gubernurnya jalan-jalan ke luar negeri terus, duitnya dihabisin, tidak pernah dikritik. Aing nu digawe (saya yang bekerja), (malah) dikritik," kata KDM.
KDM pun mengaku keras dalam menghadapi kritikan yang dinilainya tidak objektif. Ia menyatakan, selama ini sudah menggunakan anggaran dengan hemat. “Anggaran saya sudah diturunkan, apapun saya iritkan. Mobil saya cukup tiga, bensin kadang bayar sendiri. Kenapa? Saya ingin berbuat yang terbaik buat rakyat Jawa Barat, bukan sekadar politik. Ini cita-cita saya sejak lahir,” kata KDM.
Seperti diketahui, sebelum kunjungan KDM ke Cirebon timur, sejumlah spanduk bernada protes terpasang di sejumlah titik. Salah satu spanduk itu bertuliskan: "Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Lain Bapak Aing, Tapi Bapak Tiri. Jalan Cirebon Timur Rusak Parah Pak..!!"
Tokoh masyarakat Cirebon timur, R Hamzaiya menjelaskan, spanduk tersebut menunjukkan kekecewaan warga Cirebon timur karena banyaknya jalan rusak di wilayah mereka. “Ini adalah bentuk protes terhadap kondisi Cirebon Timur yang seolah-olah tidak terurus dengan baik, baik oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon maupun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata R Hamzaiya.
Ia berharap, kehadiran KDM ke Cirebon bisa membawa perubahan, terutama terkait kondisi jalan yang rusak. “Dedi Mulyadi gubernur dengan slogan Bapa Aing, sementara kami sebut dulu dengan Bapak Tiri sampai semua persoalan Cirebon timur terselesaikan,” katanya.