Selasa 24 Jun 2025 13:38 WIB

Pemprov Jabar Nunggak BPJS Kesehatan Rp 330 Miliar, Dedi Mulyadi akan Selesaikan di Perubahan

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat harus tetap optimal meskipun ada tunggakan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/Brian Magang/ Red: Arie Lukihardianti
Sekda Jabar Herman Suryatman menyampaikan jawaban gubernur atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jabar tahun anggaran 2024 saat Rapat Paripurna DPRD Jabar, di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/6/2025).
Foto: Edi Yusuf
Sekda Jabar Herman Suryatman menyampaikan jawaban gubernur atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jabar tahun anggaran 2024 saat Rapat Paripurna DPRD Jabar, di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/6/2025).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Pemprov Jawa Barat menunggak pembayaran BPJS Kesehatan sebesar Rp 330 miliar tahun 2023 hingga tahun 2024. Sekda Jabar Herman Suryatman membantah tunggakan BPJS Kesehatan bukan karena faktor kapasitas fiskal yang terbatas karena belanja pada dua tahun terakhir anggaran cukup tinggi. Selain itu, meskipun terdapat tunggakan, ia menyebut pelayanan kesehatan bagi masyarakat harus tetap optimal.

Herman menambahkan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berkomitmen untuk secepatnya menyelesaikan problem tersebut. Salah satunya dengan menganggarkan di APBD perubahan. "Kami sudah sepakat dengan BPJS, walau ada tunggakan, pelayanan, kesehatan, sinergi dengan BPJS kami jamin tetap berjalan," ujar Herman usai rapat paripurna DPRD Jabar, Senin petang (23/6/2025).

Baca Juga

Penyebab tunggakan tersebut, kata dia, karena dua wilayah yaitu Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang tidak mengusulkan anggaran. Sehingga, tidak terfasilitasi oleh anggaran cadangan pada rencana kerja pemerintah daerah (RKPD).

Tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan, kata dia, terjadi pada 2023 terdapat dua kabupaten yaitu Bekasi dan Karawang yang tidak mengusulkan anggaran. Akibatnya, tidak dapat dianggarkan. "Nilainya Rp 80 miliar yaitu Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang," katanya.

Menurut Herman mengatakan, pada tahun 2024 tunggakan ke BPJS Kesehatan senilai Rp 250 miliar. Karena, Pemprov Jabar dihadapkan dengan program strategis. Ia menyebut terdapat pilkada serentak yang menelan anggaran Rp 1,6 triliun. "Ada kepentingan lokal, regional dan nasional," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement