REJABAR.CO.ID, CIREBON--Upaya pencarian terhadap empat korban yang masih tertimbun longsor Gunung Kuda, di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, terus dihadapkan pada ancaman terjadinya longsor susulan.
Hingga Selasa (3/6/2025) petang atau hari kelima pencarian, Tim SAR Gabungan belum berhasil menemukan korban yang masih hilang. Jumlah korban meninggal yang telah berhasil ditemukan sebanyak 21 orang.
Koordinator Lapangan Basarnas, Mamang Fatmono, menjelaskan, dalam melakukan upaya pencarian itu, pihaknya bekerja sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP). Pihaknya juga berkolaborasi dengan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, yang menggunakan alat total station, untuk mendeteksi adanya patahan.
“Hasil kajian dari Inspekstur Tambang, ada kurang lebih sembilan bidang patahan,” ujar Mamang, saat ditemui usai apel penghentian sementara pencarian korban di Gunung Kuda, Selasa (3/6/2025) petang.
Mamang mengatakan, patahan tersebut memiliki ukuran bervariasi. Ukuran terpanjang mencapai 100 meter. Patahan tersebut menjadi ancaman bahaya bagi petugas yang melakukan proses pencarian korban. “Itu warning buat kita. Ketika bertemu (dengan patahan lain) kemudian kurang kuat, itu bisa lepas (longsor). Kapan saja bisa lepas,” kata Mamang.
Untuk itu, kata Mamang, pemantauan terhadap bidang patahan itu terus dilakukan. Bahkan, hasil pemantauan selalu disampaikan secara berkala kepada tim yang melakukan pencarian. “Mereka juga terus memantau pergerakannya. Jangan sampai kita asyik bekerja di bawah, tapi tidak memperhatikan garis patahan,” katanya.
“Per 10 – 15 menit kira-kira berapa hasil (pemantauan), disampaikan ke tim kami yang melakukan pencarian korban di bawah di zona merah atau di worksheet A dan worksheet B,” terang Mamang.
Sementara itu, Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengatakan, pencarian pada hari kelima masih nihil. Ia menyatakan, upaya pencarian akan dilanjutkan pada hari keenam atau Rabu (4/5/2025). “Tantangan kita yang cukup berat dan perlu diwaspadai adalah terjadinya longsor susulan. Itu yang selalu kita antisipasi dan selalu perhatikan," katanya.