Selasa 24 Jun 2025 15:14 WIB

Ummi Siti Oded Apresiasi Pelaksanaan SPMB 2025 di Jabar

SPMB tahun ini dinilai telah menunjukkan peningkatan dari sisi tata kelola.

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Siti Oded.
Foto: istimewa
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Siti Oded.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG – Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Siti Oded mengapresiasi pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia menilai pelaksanaan SPMB tahun ini telah menunjukkan peningkatan dari sisi tata kelola dan pilihan jalur penerimaan yang semakin beragam.

“Tahun ini kita melihat adanya jalur domisili, afirmasi, dan juga prestasi. Ini memberi ruang lebih luas bagi anak-anak di Jawa Barat untuk mengakses pendidikan secara adil,” ujar Ummi Siti di Gedung DPRD Jabar kepada Republika.co.id, Selasa (24/6/2025).

Namun, Ummi Siti mengingatkan ada beberapa catatan penting yang harus menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini terutama menyangkut kapasitas daya tampung sekolah dan kesiapan sarana prasarana pendukung. Ia mencontohkan, ada sekolah yang semula menampung 36 siswa per kelas, kini harus mengakomodasi hingga 50 siswa dalam satu ruangan.

“Ini tentu menjadi perhatian kita bersama. Penambahan jumlah siswa harus diimbangi dengan peningkatan jumlah guru dan perbaikan infrastruktur pendidikan seperti ruang kelas dan fasilitas pendukung lainnya,” kata dia.

Legislator PKS ini menambahkan, jangan sampai semangat membuka akses pendidikan seluas-luasnya justru mengorbankan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan dari pelaksanaan SPMB, agar sistem penerimaan siswa baru ini semakin adaptif dan responsif terhadap kebutuhan di lapangan.

“Kita harapkan ke depan ada langkah konkret dari Dinas Pendidikan Provinsi untuk lebih memperhatikan guru yang mengajarnya. Selain itu, revitalisasi ruang kelas yang sudah tidak layak juga harus dipercepat,” kata Ummi Siti.

Ia pun mengajak seluruh pihak, termasuk orang tua dan masyarakat, untuk ikut mengawasi jalannya proses pendidikan di Jawa Barat agar tidak hanya kuantitas yang dikejar, tetapi juga kualitas pendidikan yang menjadi prioritas.

Dengan pelaksanaan SPMB yang lebih baik dan perhatian terhadap sarana-prasarana, Ummi Siti optimistis pendidikan di Jawa Barat akan semakin maju dan inklusif. “Ini bukan hanya soal masuk sekolah, tapi juga tentang memastikan anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang layak, bermutu,” kata Ummi Siti.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement