Selasa 28 Feb 2023 17:58 WIB

Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Terbalik di Perairan Eretan Indramayu

Nelayan di Indramayu diminta waspada potensi gelombang tinggi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Aktivitas nelayan di Indramayu.
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Aktivitas nelayan di Indramayu.

REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU — Kecelakaan laut terjadi di wilayah perairan Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sebuah kapal nelayan pencari cumi-cumi dilaporkan dihantam ombak atau gelombang tinggi hingga terbalik.

Ketua KUD Misaya Mina Eretan Wetan, Rasgianto, menjelaskan, kecelakaan laut itu terjadi pada Senin (27/2/2023), saat kapal akan keluar dari muara Eretan. Kapal tersebut hendak berangkat melaut mencari cumi-cumi di sekitar perairan Subang. 

Namun, saat hendak keluar dari muara Eretan, kapal tersebut terkena gelombang tinggi hingga terbalik. Menurut Rasgianto, ketinggian gelombang di perairan Eretan saat itu bisa mencapai sekitar tiga meter.

Kondisi perairan juga dilanda angin kencang dan hujan. “Alhamdulillah, semua ABK-nya (anak buah kapal) selamat,” kata Rasgianto.

Menurut Rasgianto, kapal yang mengalami kecelakaan itu milik seorang juragan kapal asal Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur. Akibat kejadian tersebut, pemilik kapal merugi.

“Perbekalannya saja bisa sekitar Rp 200 juta. Belum termasuk alat tangkap maupun kapalnya. (Kerugian) bisa miliaran rupiah,” kata Rasgianto.

Rasgianto mengatakan, peristiwa serupa terjadi pada Jumat (24/2/2023). Ada kapal nelayan pencari cumi-cumi yang tekena gelombang tinggi hingga nyaris terbalik.

Kapal tersebut masih bisa diselamatkan sejumlah kapal lainnya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut Rasgianto, kejadian tersebut kerap terjadi saat musim baratan seperti sekarang ini. Selain gelombang laut yang sampai ke bibir muara, terjadi pendangkalan di muara.

Berkaca dari dua kejadian tersebut, Rasgianto mengimbau nelayan tidak memaksakan diri melaut ketika kondisi cuaca tidak mendukung.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement