REJABAR.CO.ID, GARUT -- Relawan yang terdiri dari anak-anak muda Tanah Tatar Sunda, GMP meresmikan rumah produksi keripik kangkung krispi yang berada di Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhir pekan kemarin.
Peresmian itu dilakukan oleh Koordinator Daerah relawan GMP atau Ganjar Muda Padjajaran Garut, Mamad Komarudin bersama para petani binaan GMP serta masyarakat setempat. Sebab, keripik ini terbuat dari sayur kangkung yang ditanam sendiri oleh para petani binaan GMP.
"Bismillah. Saya resmikan rumah produksi keripik kangkung. Kelompok Tani Padjajaran, khas Garut, Jawa Barat. Mudah-mudahan berkah," ucap Mamad yang disambut bahagia oleh masyarakat.
Menurutnya, GMP telah mempersiapkan semua peralatan pembuatan keripik, pengemasan hingga pemasaran produk keripik. Sehingga, masyarakat nanti yang membuat keripik tidak perlu khawatir ketika memproduksi keripik tersebut.
"Mulai cara mengelola sampai ke pemasaran, sampai ke tingkat perizinannya, ke tingkat label halalnya, kemasannya semua ini dibantu oleh GMP," kata dia.
Dalam kegiatan peresmian itu, GMP juga mengadakan pelatihan pembuatan keripik sayur dari bahan kangkung dan bayam.
Masyarakat diajarkan oleh narasumber profesional di bidangnya. Warga juga diajarkan teori sekaligus membuat langsung keripik tersebut.
Sejumlah Ibu-ibu langsung praktik mulai dari pengolahan bahan, penggorengan, pengeringan hingga pengemasan produk siap jual.
Mamad menjelaskan rumah produksi ini akan mengolah sayuran mulai dari kangkung, bayam, dan lain sebagainya.
"Pelatihan untuk bagaimana mengelola hasil dari pertanian dari kangkung atau bayam. Hasil produksi supaya menghasilkan jadi produksi yang bisa dipasarkan itu laku keras, bisa mendobrak perekonomian sekitar, khususnya kelompok tani yang binaan GMP," papar Mamad.
Sementara Ketua Kelompok Tani GMP, Ujang Zaenuddin mengatakan pihaknya mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif dengan menanam sayuran. Kini, Ujang mengatakan para petani binaan GMP bahkan masyarakat di Garut bisa membuat keripik kangkung atau bayam hasil dari pertanian sendiri.
"Alhamdulillah, kami selaku kelompok tani mendapatkan ilmu untuk pembuatan keripik kangkung," ucapnya.
Ujang mengajak masyarakat untuk membeli produk keripik yang diolah dari mulai penanaman sampai penjualan oleh para petani tersebut.
"Produk ini sangat bagus, dan sangat membantu petani, karena petani sekarang bisa membikin sendiri dan menjual sendiri," imbuhnya.
Peserta pelatihan, Tati mengaku senang dengan pelatihan membuat keripik sayur itu. Ia menyampaikan terima kasih kepada GMP dan mendoakan Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024.
"Alhamdulillah sukses, lancar. Ibu-ibu bisa produktif, bisa membuat keripik," pungkasnya.
Dalam acara itu juga diserahkan bantuan dari GMP kepada kelompok tani binaam GMP dianyataranya peralatan masak untuk produksi keripik seperti kompor, wajan. Lalu alat peniris minyak, timbangan digital, ratusan packaging kemasan, hingga bantuan benih bibit kangkung sebanyak 50 ribu benih, dan bayam 100 ribu benih.
Sebelumnya, tak di bidang ekonomi, GMP juga bergerak di bidang seni di Jabar dengan menggandeng pelaku industri seni dan budaya untuk melestarikan wayang golek sebagai salah satu kesenian khas Bumi Tatar Sunda.
Kolaborasi itu dalam bentuk kegiatan Pagelaran Wayang Golek serta Penyerahan Lukisan Ganjar Pranowo di Padepokan Giri Harja, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, demikian dilansir dari Antara.