REJABAR.CO.ID, BANDUNG-- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menjelaskan telah mengingatkan kerawanan di wilayah penambangan Gunung Kuda di Kecamatan Dukupuntang sebelum longsor terjadi pada Jumat (30/5/2025) yang menewaskan 19 orang dan 6 orang belum ditemukan. Peringatan tersebut berbentuk laporan yang dipublikasikan tiap bulan.
Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya mengatakan, pihaknya tidak secara khusus memberikan peringatan terkait kondisi wilayah di Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Namun, tiap bulan menyampaikan informasi terkait kondisi gerakan tanah secara online.
"Setiap kecamatan, kita sampaikan informasi setiap bulan," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025).
Hadi mengatakan, telah menyampaikan kondisi pergerakan tanah pada bulan Mei. Di wilayah Kecamatan Dukupuntang, Cirebon berpotensi terjadi kerawanan menengah-tinggi dan berpotensi banjir bandang dan aliran bahan rombakan.
Seperti diketahui, longsor material batu dan pasir di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon terjadi Jumat (30/5/2025). Akibat peristiwa itu, sebanyak 19 orang meninggal dunia akibat tertimbun material longsor dan sudah teridentifikasi.
Sedangkan enam orang dilaporkan masih hilang dan diduga masih tertimbun material longsor. Petugas gabungan yang berjumlah 400 orang masih melakukan pencarian hingga saat ini, Senin (2/6/2025).
Pemprov Jabar sendiri telah menutup operasional penambangan di Gunung Kuda termasuk untuk dua perusahaan lainnya. Sedangkan kepolisian telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus longsor yang terjadi itu.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan Pemprov Jabar bakal memberikan santunan dan biaya hidup untuk keluarga korban longsor. Ia pun meminta pengelola tambang untuk bertanggung jawab.