REJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA — Jembatan Cidugaleun di Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, ditutup sementara. Penutupan dilakukan setelah oprit atau jalan penghubung menuju jembatan ambruk pada Ahad (7/5/2023).
Penutupan akses menuju Jembatan Cidugaleun untuk kendaraan ini menghambat aktivitas warga. Salah satu warga sekitar, Didi (35 tahun), mengaku biasa membawa sayuran dari Kecamatan Cigalontang ke Pasar Singaparna untuk dijual. Setiap hari ia menggunakan sepeda motor untuk mengangkut hasil pertanian itu.
Lantaran akses Jembatan Cidugaleun ditutup, Didi menjadi kesulitan untuk membawa sayuran ke pasar. Sejak akses jembatan ditutup, sayuran mesti dipanggul dulu dari sisi jembatan ke sisi lainnya, untuk kemudian diangkut dengan sepeda motor lainnya.
“Biasa pakai motor melintas, sekarang dipanggul dulu. Ongkos naik, untuk bayar orang yang bantu manggul sayuran dan motor lagi,” kata Didi kepada Republika, Senin (8/5/2023) sore.
Sebelum akses jembatan ditutup, menurut Didi, ongkos yang harus dikeluarkan untuk mengangkut sayuran ke Pasar Singaparna hanya sekitar Rp 60 ribu per hari. Saat ini menjadi sekitar Rp 100 ribu.
Meski harus mengeluarkan ongkos lebih, Didi menilai, cara itu merupakan yang paling rasional untuk mengangkut sayuran dari Cigalontang ke Pasar Singaparna. Pasalnya, apabila harus menempuh jalan alternatif, waktu yang dibutuhkan akan lebih lama, yaitu mencapai sekitar dua jam.
Didi berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya segera melakukan penanganan agar Jembatan Cidugaleun dapat segera dilintasi kembali. Pasalnya, jembatan itu merupakan akses penting bagi masyarakat sekitar. “Selain untuk ekonomi, itu juga biasa digunakan untuk anak sekolah,” kata Didi.