REJABAR.CO.ID, GARUT — Seorang warga Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia diduga terinfeksi difteri. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut masih menunggu hasil pemeriksaan untuk memastikan status difteri itu.
Berdasarkan informasi dari Dinkes, seorang warga yang meninggal dunia diduga terpapar difteri itu berjenis kelamin perempuan dan berusia sekitar 24 tahun. Pasien dilaporkan mengalami gejala yang mengarah ke difteri.
Pasien kemudian diperiksa terkait status difterinya. Namun, sebelum hasilnya keluar, pasien dinyatakan meninggal dunia sekitar empat hari yang lalu. Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani, hasil pemeriksaan status difteri itu diperkirakan keluar pada akhir pekan ini. “Katanya akhir minggu ini,” ujar dia, saat dikonfirmasi Republika, Selasa (8/8/2023).
Leli mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kontak erat pasien tersebut. Sekitar 30 orang kontak erat telah menjalani pemeriksaan untuk mamastikan status difterinya. “Kalau yang kontak eratnya lebih lama lagi kemungkinan keluarnya (hasil pemeriksaan) karena dites belakangan,” kata dia.
Menurut Leli, sejauh ini kontak erat tersebut tidak mengalami gejala. Dinkes Kabupaten Garut melakukan terapi kepada para kontak erat dengan memberikan obat profilaksis sebagai antisipasi.
Ihwal Outbreak Response Immunization (ORI) dalam menyikapi kasus di Kecamatan Samarang ini, Leli mengatakan, masih harus menunggu hasil pemeriksaan. “Kami tunggu hasil dulu. Untuk ORI sementara baru di Kecamatan Pangatikan,” kata dia.
Kecamatan Pangatikan merupakan daerah dengan sejumlah kasus difteri pada awal tahun ini. Kasus difteri di kecamatan tersebut dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) dan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan ORI atau vaksinasi difteri.