REJABAR.CO.ID, Masjid Al-Aqsa adalah masjid yang agung lagi diberkahi. Punya kedudukan yang tinggi pada jiwa setiap muslim. Dia adalah masjid yang telah disebutkan keistimewaannya dalam Alquran dan Sunnah dengan keutamaan dan keistimewaan.
Seperti dikutip dari Masjid Al-Aqsha yang Terzhalimi oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, berikut keutamaannya dari Alquran:
1. Lokasinya di tempat yang diberkahi
Allah bercerita tentang hal ini dalam firman-Nya,
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. al-Israa ayat 1).
Para ulama mengatakan, Andaikan tidak ada keutamaan lain untuk masjid al-Aqsha selain ayat ini saja, maka hal itu sudah cukup. (Fadhail al-Masjid al-Aqsha, Syaikh DR.Abdurrazzaq al-Badr)
2. Tanah yang disucikan dari syirik dan dosa
Allah SWT berfirman:
يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (QS. al-Maidah ayat 21)
3. Tempat Hijrahnya para Nabi
Allah SWT menceritakan bahwa masjid al-Aqsha adalah tempat hijrahnya para Nabi dan Rasul. Perhatikan ayat-ayat berikut ini. Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَنَجَّيْنَٰهُ وَلُوطًا إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلَّتِى بَٰرَكْنَا فِيهَا لِلْعَٰلَمِينَ
Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. (QS. al-Anbiya ayat 71)
Allah Azza wa Jalla berfirman juga,
وَلِسُلَيْمَٰنَ ٱلرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِى بِأَمْرِهِۦٓ إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلَّتِى بَٰرَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَىْءٍ عَٰلِمِينَ
Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. al-Anbiya ayat 81)
4. Allah janjikan kemenangan
Allah Azza wa Jalla telah menjanjikan bahwa suatu saat nanti masjid al-Aqsha akan ditalukkan oleh kaum muslimin. Allah SWT berfirman:
فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (QS. al-Israa ayat 7)
5. Termasuk tiga masjid yang boleh diniatkan untuk dituju dalam rangka ibadah
Berdasarkan haditsnya Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda
لا تشد الرحال إلا ثلاثة مساجد : المسجد الحرام والمسجد الاقصى ومسجدي
Jangan mengadakan perjalanan kecuali menuju tiga masjid: Masjidil haram, Masjidil Aqsha dan masjidku ini (Masjid Nabawi). (HR Bukhari dan Muslim)
6. Kiblat pertama kaum muslimin sebelum dihapus dan dialihkan ke ka’bah
Barro bin ‘Azib bercerita:
صلينا مع النبي صلى الله عليه وسلم نحو بيت المقدس ستة عشر، أو سبعة عشر شهرا، ثم صرفه نحو القبلة
Kami shalat bersama Nabi n menghadap Bait Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. Kemudian nabi berpindah arah kiblat (ke ka’bah). (HR Bukhari dan Muslim)
7. Masjid al-Aqsha adalah tanah perkumpulan dan penyebaran
Dari Maimunah maulah Nabi SAW dia berkata: Wahai Rasulullah ceritakan kepada kami tentang al-Bait al-Maqdis! Nabi SAW berkata; أرض المحشر والمنشر
Dia adalah tempat perkumpulan dan penyebaran. (HR.Ibnu Majah: 1407. Dishahihkan oleh al-Albani potongan redaksi ini dalam Takhrij Ahadits Fadhail as-Syam no.4)
8. Tempat singgah perjalanan Nabi SAW ketika Isra Mi’raj
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam berkata: “Aku didatangi kendaraan Buraq, hewan yang putih tinggi, lebih tinggi dari keledai dan dibawah Bighal, laju kecepatan langkah kakinya secepat kedipan mata. Kemudian aku menaikinya hingga sampai Bait al-Maqdis”. (HR Muslim)
9. Shalat di Dalamnya Menghapus Dosa
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi bersabda:
لمَّا فرغ سُليمانُ بنُ داودَ عليهما السَّلامُ من بناءِ بيتِ المقدسِ سأل اللهَ عزَّ وجلَّ ثلاثًا أن حُكمًا يُصادِفُ حُكمَه ومُلكًا لا ينبغي لأحدٍ من بعدِه وألا يأتي هذا المسجدَ أحدٌ لا يُريدُ إلَّا الصَّلاةَ فيه إلَّا خرج من ذنوبِه كيومِ ولدَتْه أمُّه فقال نبي صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أما اثنتان فقد أُعْطِيهما وأرجو أن يكونَ قد أُعْطِي الثَّالثةَ
Tatkala Nabi Sulaiman selesai membangun Bait al-Maqdis, beliau meminta kepada Allah tiga perkara: “Hukum yang sesuai dengan hukumnya, Kerajaan yang tidak disamai oleh orang setelahnya, dan tidak satupun yang mendatangi masjid ini tujuannya hanya shalat kecuali akan diampuni dosanya seperti bayi yang baru lahir dari perut ibunya”. Maka Nabi berkata; adapun dua perkara yang pertama, beliau sudah diberikan, aku berharap perkara yang ketiga juga diberikan”. (HR. Nasai: 693, Ibnu Majah: 1408. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib: 1178)