Jumat 27 Oct 2023 15:57 WIB

Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Temui Titik Terang

Yayasan pendidikan legal, namun didapati data siswa fiktif pada lembaga tersebut.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan menyampaikan perkembangan terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jumat (27/10/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan menyampaikan perkembangan terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jumat (27/10/2023).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG -- Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat mulai menemukan titik terang motif pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Jalan Cagak Subang. Namun, hasil itu belum dapat diungkapkan ke publik sebab masih dilakukan pemeriksaan.

"Sedikit banyak kita sudah mulai terbuka, kalau sudah klop semua keterangan kita sampaikan yang jelas pemeriksaan itu kan berbagai informasi kita rangkum jadi satu," ucap Direktur Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan kepada wartawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).

 

photo
Warga menyaksikan proses olah tempat kejadian perkara di area rumah korban di Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023). (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

Motif pembunuhan ibu dan anak di Subang yang mulai terbuka, dia menuturkan, setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang pengurus yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosep Hidayah kemarin. Mereka yang diperiksa yaitu pengurus dari keluarga korban dan tersangka dan mantan kepala sekolah yayasan.

Surawan menjelaskan, pemeriksaan di antaranya menanyakan tentang pengelolaan dana sekolah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa keberadaan yayasan tersebut legal. Namun, didapati data siswa fiktif pada yayasan.

"Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya," kata dia.

Ia menuturkan, tengah menghitung jumlah data siswa fiktif tiap tahun. Bahkan, keterangan salah seorang tersangka M Ramdanu alias Danu menyebutkan bahwa beberapa tahun siswa yang sekolah di yayasan fiktif.

Surawan mengatakan, yayasan Bina Prestasi Nasional yang mengelola pendidikan tingkat SMP dan SMK saat ini sudah tidak beroperasi. Bahkan, dia menegaskan, bahwa data-data siswa adalah fiktif.

"Selama ini sudah kelihatan tidak ada operasional di sekolah, data siswanya juga fiktif," kata dia.

Dia mengatakan, pendalaman penyidikan terhadap keberadaan yayasan untuk memperdalam motif pembunuhan ibu dan anak di Subang. Surawan menyebut, para pengelola yayasan dapat kembali dijerat dengan tindak pidana baru terkait siswa fiktif.

Lima orang ditetapkan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yaitu Yosep Hidayah suami korban dan ayah korban. M Ramdanu alias Danu keponakan korban, Mimin istri kedua Yosep, Arighi dan Abi anak tiri Yosep.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement