Senin 30 Oct 2023 06:25 WIB

Budi Daya Melon Inthanon: Sarana Belajar Santri dan Upaya Pesantren Mandiri Ekonomi

Ada sejumlah pesantren di Jabar yang mengembangkan usaha sektor pertanian.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Pengunjung membeli melon inthanon yang dijual di stan Pondok Pesantren Alam Tahfidz (PPAT) Hamalatul Quran dalam kegiatan Pekan Kreasi Priangan Timur, Jumat (20/10/2023).
Foto:

Pembina Yayasan Hamalatul Quran Tasikmalaya Ustaz Abdillah Fahmi menjelaskan, budi daya melon inthanon di pesantrennya berjalan sejak 2020. Pesantrennya menerima bantuan berupa pembangunan greenhouse dan pendampingan budi daya melon inthanon dari Bank Indonesia (BI). “Bahkan, sampai pemasaran awal itu dibantu. Mereka (BI) pun tidak menuntut apa-apa, hanya ingin pesantren mandiri,” kata Fahmi.

Saat ini, PPAT Hamalatul Quran dikenal sebagai lembaga pendidikan yang fokus pada bidang pertanian. Budi daya melon inthanon bukan satu-satunya usaha yang dikembangkan pesantren itu. Usaha lainnya, antara lain budi daya tanaman secara hidroponik dan ternak ikan. Hasil budi daya tanaman hidroponik di Hamalatul Quran telah dijual di salah satu toko modern di Kota Banjar, Jawa Barat.

Fahmi mengakui hasil budi daya pertanian yang dilakukan di pesantrennya belum bisa menutup seluruh biaya operasional pesantren. Namun, setidaknya Hamalatul Quran sudah berjalan menuju arah untuk mewujudkan kemandirian pesantren dari sisi ekonomi.

“Kami juga ingin menjadi pesantren yang mandiri dengan bertani, mandiri dengan kondisi alam yang ada di sekitar kita. Jadi, ke depan kami ingin bisa menutupi operasional pesantren, bahkan dapat membantu masyarakat atau lembaga lain dari pertanian ini,” kata Fahmi.

Selain sebagai unit usaha, aktivitas pertanian di PPAT Hamalatul Quran juga menjadi sarana belajar para santri. Pasalnya, para santri selalu dilibatkan dalam proses budi daya yang dilakukan. “Itu semua dikerjakan untuk pengembangan potensi santri, sebagai model pembekalan. Jadi, santri itu bukan hanya mengaji, tapi juga punya potensi,” ujar Fahmi. 

Pengembangan potensi di bidang pertanian itu dinilai penting, mengingat dibutuhkannya regenerasi sumber daya sektor pertanian. Melalui pembelajaran langsung di sektor pertanian, para santri lulusan Hamalatul Quran diharapkan dapat tergugah. “Minimal di halaman rumah mereka nanti bisa hijau karena mereka sudah dibekali cara bercocok tanam, membuat pupuk, dan lainnya,” kata Fahmi.

Budi Daya Melon di Pesantren Lain

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement