Senin 30 Oct 2023 06:25 WIB

Budi Daya Melon Inthanon: Sarana Belajar Santri dan Upaya Pesantren Mandiri Ekonomi

Ada sejumlah pesantren di Jabar yang mengembangkan usaha sektor pertanian.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Pengunjung membeli melon inthanon yang dijual di stan Pondok Pesantren Alam Tahfidz (PPAT) Hamalatul Quran dalam kegiatan Pekan Kreasi Priangan Timur, Jumat (20/10/2023).
Foto:

Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Aswin Kosotali mengatakan, berdasarkan data dari Global Islamic Economy Report (GIER), prospek ekonomi syariah secara global akan sangat berkembang pada 2024. Prospek itu terlihat seiring dengan tren gaya hidup halal masyarakat di berbagai negara di dunia.

Menurut Aswin, BI terus mendorong pengembangan ekonomi syariah yang mengacu pada tiga pilar, yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, serta penguatan riset asesmen dan edukasi. Melalui upaya tersebut, posisi Indonesia, khususnya Priangan Timur, diharapkan dapat lebih kuat dalam pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kegiatan ini juga disinergikan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) khususnya pada topik halal value chain sektor pertanian, sehingga pengembangan ekonomi dan keuangan syariah diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, sekaligus menjaga stabilitas harga,” kata Aswin.

Menurut Aswin, berbagai program pengembangan ekonomi syariah telah dilaksanakan oleh BI Tasikmalaya. Sampai dengan triwulan III 2023, Aswin mengatakan, telah dilakukan upaya untuk mendorong kemandirian ekonomi 33 pesantren, seperti melalui pengembangan usaha sektor pertanian terpadu berbasis teknologi digital.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement