REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Polisi mengungkap ratusan warga di Kampung Cikubang, RW 01, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta yang diduga mengalami keracunan makanan pada Jumat (17/11/2013) malam, sudah tidak mengalami gejala muntah, pusing, dan diare. Mereka kini sudah kembali ke rumah masing-masing.
Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan, seluruh pasien yang berada di rumah sakit dan puskesmas sudah kembali ke rumah masing-masing. Mereka sudah tidak merasakan gejala seperti muntah, diare dan pusing.
"Informasi terakhir semua pasien di rumah sakit, puskesmas sudah kembali ke rumah masing-masing. Informasinya mereka tidak merasakan gejala lagi," ucap dia saat dihubungi, Ahad (19/11/2023).
Kapolres mengatakan, belum dapat memastikan apakah mereka yang sudah pulang ke rumah masing-masing dalam kondisi sembuh. Namun, dipastikan mereka tidak merasakan gejala dan sudah pulang.
"Kita nggak berani bilang sembuh, tapi udah nggak ada gejala dan sudah pulang," kata dia.
Edwar mengatakan, petugas yang mengetahui peristiwa itu langsung turun ke lapangan dan memeriksa sejumlah pihak terkait. Selain itu, sejumlah sisa makanan dan muntahan diambil sampel untuk diperiksa.
"Pada saat ada informasi, turun ke lapangan mengamankan sampel makanan sisa sama muntahan," kata dia.
Selanjutnya berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan uji laboratorium. "Langsung koordinasi dengan puskesmas dilakukan uji laboratorium makanan," kata dia.
Sebelumnya, ratusan warga di Kampung Cikubang, RW 01, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta diduga mengalami keracunan makanan pada Jumat (17/11/2013) malam. Akibatnya, mereka harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan peristiwa keracunan warga Purwakarta terjadi pada Jumat (17/11/2023) malam. Mereka mengalami gejala pusing, muntah, buang air bersih dan diare.
"Terjadi kejadian diduga korban keracunan makanan dengan gejala pusing, muntah dan buang air besar, diare. Korban berjumlah sebanyak 168 orang," ucap dia saat dikonfirmasi, Sabtu (18/11/2023). Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.