Rabu 20 Dec 2023 00:03 WIB

Soal Gaji PTDI, Erick Thohir Tegaskan tak Ada Pemotongan

Perusahaan milik negara itu kini tengah mencicil gaji para karyawannya.

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Agus Yulianto
Menteri BUMN Erick Thohir menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait isu soal BUMN di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait isu soal BUMN di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

REJABAR.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, tidak ada pemotongan gaji pada karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Seperti diketahui, perusahaan milik negara itu kini tengah mencicil gaji para karyawannya.

"Permasalahan gaji PTDI, ini saya laporan dari mereka, jelas tidak ada pemotongan. Sudah dibicarakan akan dibayarkan bertahap, karena mereka ada cash miss," kata Erick kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Dia menjelaskan, cash miss yang dimaksud yakni, terdapat  pembayaran yang tidak masuk tepat waktu. Dirinya menambahkan, perusahaan pun sudah membicarakan masalah gaji tersebut ke perwakilan karyawannya.

Sebagai informasi, PTDI sebelumnya mengeluarkan surat edaran terkait kebijakan mencicil gaji karyawan. Dalam surat tersebut dijelaskan, penjualan persediaan material tidak terpakai (dead stock) dan penerimaan uang muka dari customer yang dialokasikan atau digunakan sebagai sumber pembayaran gaji sampai saat ini masih berproses.

PTDI merupakan produsen pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Tanah Air bahkan di Asia Tenggara. Baru-baru ini, perseroan menargetkan Thailand guna memperluas cakupan penjualan pesawat angkut ringan NC-212i di pasar Asia Tenggara.

Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, ada potensi untuk menjual delapan pesawat NC-212i ke Thailand. Dia melanjutkan pesawat NC-212i selain dibeli Pemerintah Indonesia, juga oleh Filipina dan Vietnam. 

Disebutkan, Filipina membeli sebanyak enam pesawat. Sebelumnya negara tersebut sudah membeli tiga, maka totalnya menjadi sembilan pesawat. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement