REJABAR.CO.ID, KARAWANG — Wilayah Desa Karangligar di Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kembali dilanda banjir. Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, banjir yang melanda Karangligar ini merupakan masalah tahunan.
Banjir di wilayah tersebut biasanya dipicu luapan air Sungai Cibeet. “Kami tentu melakukan upaya-upaya penanganan banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Cibeet,” kata Bupati.
Bupati mengaku melakukan komunikasi dengan jajaran pemerintah pusat dalam upaya menangani masalah banjir luapan air sungai itu. Urusan sungai merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Selain Sungai Cibeet, Bupati juga menyebut potensi banjir akibat luapan air Sungai Citarum.
“Jadi, pemerintah terus berupaya melakukan komunikasi dengan BBWS dan pihak terkait agar penanganan banjir akibat luapan Sungai Cibeet dan Citarum di Karawang menjadi skala prioritas,” kata Bupati.
Dari hasil komunikasi, menurut Bupati, pihak BBWS akan segera mengirimkan tim untuk meninjau lokasi banjir di Karangligar. Bupati berharap upaya penanganan dilakukan segera karena banjir kerap melanda wilayah tersebut.
Banjir dilaporkan melanda wilayah Desa Karangligar sejak Rabu (3/1/2024). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, dilaporkan ada sekitar 352 rumah yang terdampak banjir. Rumah terdampak itu dihuni 330 kepala keluarga (KK) atau sekitar seribu jiwa.
Selain permukiman, banjir juga dilaporkan menggenangi sejumlah sarana ibadah dan sarana pendidikan atau sekolah.
Bupati meninjau langsung lokasi banjir pada Jumat (5/1/2024). Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang bersama jajaran TNI dan Polri sudah mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, serta menyalurkan bantuan pangan.
Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Bupati mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk memutus aliran listrik sementara waktu di lokasi terdampak banjir.