Kamis 18 Jul 2024 22:37 WIB

Konsep Pembangunan Kota Gotong Royong Arsitek Asal Bandung, Buat Mahasiswa Jepang Terpukau

Rumah dapat berbagi sebagai tempat berkumpul warga dan komunitas.

Red: Arie Lukihardianti
Deddy Wahjudi yang berprofesi sebagai dosen ITB dan arsitek saat menjadi narasumber di Musashino Art University (MAU) Tokyo
Foto: Dok Republika
Deddy Wahjudi yang berprofesi sebagai dosen ITB dan arsitek saat menjadi narasumber di Musashino Art University (MAU) Tokyo

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG---Gotong royong adalah salah satu ciri khas yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu, telah menjadi budaya sampai saat ini. Gotong royong pun tak hanya erat kaitannya dengan nilai sosial, tapi juga memiliki manfaat, terutama dalam kehidupan bermasyarakat. 

Konsep dari gotong royong ini di terapkan dan diperkenalkan secara langsung oleh Deddy Wahjudi warga Kota Bandung yang melakukan presentasi mengenai konsep gotong royong di kampus Musashino Art University (MAU) Tokyo Jepang belum lama ini.

Baca Juga

Deddy yang berprofesi sebagai dosen ITB dan arsitek ini pun sukses membuat profesor dan mahasiswa dari Musashino Art University (MAU) Tokyo terkesima. Serta, memberikan apresiasi terhadap sebuah konsep pembangunan kota bertajuk "The Value of Gotong Royong in Indonesian Cities Development" yang dibawakan olehnya.

Presentasi diawali dengan merujuk kepada contoh masyarakat tradisional di Indonesia dalam bergotong-royong bersama memindahkan rumah. Bagaimana hubungan antar warga sangat dekat dalam berbagai hal. Apakah spirit Gotong Royong tersebut tetap langgeng, terpelihara dan tercermin dalam wajah kota-kota besar di Indonesia.

" Saya menceritakan bagaimana rumah memiliki fungsi privat sebagai tempat tinggal, namun juga mempunyai dimensi sosial," ujar Deddy kepada wartawan, Kamis (18/7/2024).

Menurutnya, rumah dapat berbagi sebagai tempat berkumpul warga dan komunitas. Konsep "berbagi" dari warga inilah merupakan salah satu bentuk prinsip gotong royong tersebut bisa terlihat. Mendesain infrastruktur kota seharusnya juga dapat secara langsung memberi manfaat sebesar-besarnya untuk warga kota, meningkatkan kualitas interaksi warga, dan mendorong terbentuknya berbagai komunitas.

Gotong royong membangun kota dapat pula "diinisiasi" oleh warga dan komunitas, bekerja-sama dengan pemerintah. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam kebijakan untuk mendorong terbentuknya ekosistem sosial dan ekonomi kota yang positif.

Sebagai representasi konsep gotong royong dalam pembangunan kota, Deddy pun mengenalkan konsep hasil karyanya kepada Musashino Art University (MAU) Tokyo. Di antaranya LABOthemori, Kozi Marawa, CO&CO Hub, Laswee Creative Space, dan POSCO di Kota Bandung, penataan Koridor Jl Gatot Subroto, Jl Diponegoro dan kawasan Kampung Kemlayan di Kota Surakarta, serta Kawasan Peruri Falatehan (MBloc) di Jakarta.

Saat ditanya mengenai konsep gotong royong di Kota Bandung, Deddy yang saat ini mencoba peruntungan maju sebagai calon Wali Kota Bandung, memiliki harapan dan impian mengajak seluruh warga untuk bersama-sama bergotong-royong untuk Kota Bandung. " Bandung harus inklusif, partisipatif dan merupakan hasil nyata dari kerja kolaboratif ," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement