REJABAR.CO.ID, CIREBON--Sudirman menjadi satu-satunya terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky yang tak ikut dipulangkan ke Lapas Cirebon. Sedangkan enam terpidana lainnya dalam kasus itu, telah kembali menghuni Lapas Cirebon.
Sudirman dan enam terpidana lainnya sebelumnya dipinjam dari Lapas Cirebon oleh Polda Jabar untuk pengungkapan DPO kasus Vina, sejak 21 Mei 2024. Keenam terpidana kemudian dikembalikan dan tiba di Lapas Cirebon pada Kamis (15/8/2024) malam.
Sedangkan Sudirman, tak ikut dalam rombongan keenam terpidana. Pihak keluarga pun tidak mengetahui pasti dimana Sudirman berada. Salah seorang tetangga sekaligus teman dekat Sudirman yang bernama Arfan Maulana Supendi, mengaku tidak percaya Sudirman terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 2016 silam. ‘’Saya gak percaya kalau Sudirman kayak gitu (melakukan pembunuhan). Cara berpikir dia aja kaya anak kecil, gak mungkin ngelakuin kayak gitu. Saya tahu dia dari kecil, dia itu pendiam,’’ ujar Arfan, Ahad (18/8/2024).
Arfan mengaku sangat mengenal pribadi Sudirman. Dia tinggal tepat di samping rumah Sudirman, yang berada di belakang warung Bu Nining, di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon. Arfan menjelaskan, saat 27 Agustus 2016 malam, ia pulang ke rumahnya sekitar pukul 21.00 WIB karena cuaca gerimis. Dia pun masuk ke Gang Bhakti 2 dan sempat bertemu dengan Sudirman, tepat didepan rumahnya.
‘’Pas Arfan lewat kesitu emang ada kumpul-kumpul (di warung Bu Nining), terus Arfan pulang. Nah, di depan rumah, Arfan lihat ada Sudirman. Sudirman sempat nyapa juga ke saya, terus masuk,’’ katanya.
Arfan mengatakan, Sudirman memang berteman dengan para terpidana kasus Vina lainnya. Namun, Sudirman jarang bergaul dengan mereka dan lebih sering bermain dengan anak dibawah umur. ‘’Sama terpidana lain, kalau dibilang berteman ya berteman. Cuma Sudirman itu seringnya main sama yang dibawah umur, kayak main bola,’’ katanya.
Arfan menjelaskan, di sekolahnya, Sudirman juga memiliki kekurangan dalam menerima pelajaran. ‘’Di sekolah, Sudirman itu orangnya pendiam. Kalau pelajaran itu suka ketinggalan, saya suka inisiatif bantuin Sudirman,’’ katanya.
Saat ini, Arfan mengaku baru memiliki keberanian untuk muncul ke hadapan publik dan siap menyampaikan kesaksiannya. ‘’Waktu 2016 Arfan gak berani ngomong, soalnya masih sekolah. Takutnya ada intimidasi,’’ kata Arfan.