REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU--Aksi unjuk rasa menuntut netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Indramayu, sempat diwarnai pengrusakan terhadap fasilitas milik pemerintah daerah. Kejadian itupun berujung pada laporan polisi.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Senin (30/9/2024) itu sebenarnya hanya menyasar Kantor Inspektorat dan Pendopo Indramayu. Namun, pendemo tiba-tiba menjadikan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu yang mereka lewati, juga ikut menjadi sasaran.
Sejumlah oknum pendemo melakukan aksi pengrusakan terhadap baliho yang terpasang di halaman Kantor Dinkes. Baliho itu berisi informasi mengenai program Dinkes Indramayu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Namun, pada baliho itu juga terpampang foto Bupati Indramayu, Nina Agustina, yang saat ini sedang menjalani cuti kampanye karena kembali mencalonkan diri pada Pilkada Indramayu 2024. Selain itu, pendemo juga mencopot paksa stiker yang terpasang pada kaca belakangan mobil ambulance puskesmas. Stiker itupun berisikan program Dinkes Indramayu dan disertai dengan foto Nina selaku bupati.
‘’Yang dirusak, stiker yang terpasang di kaca belakang mobil ambulance milik tiga puskesmas. Yaitu Puskesmas Gantar, Puskesmas Juntinyuat dan Puskesmas Gabuswetan,’’ ujar Kepala Dinkes Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan, Selasa (1/10/2024).
Ketiga kepala puskesmas itu menghadiri undangan rapat Dinkes. Secara keseluruhan ada 49 kepala puskesmas dan tiga direktur RSUD di Kabupaten Indramayu yang menghadiri rapat tersebut. ‘’Stiker ambulance yang dirusak atau dilepas yang foto ibu (bupati),’’ kata Wawan.
Rekaman video mengenai kedua aksi itupun viral di media sosial. Sementara itu, aksi pengrusakan baliho oleh oknum pendemo juga terjadi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu. Sejumlah orang merusak baliho yang terpasang di depan kantor tersebut.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu, Aan Hendrajana, menjelaskan, baliho itu berisi dukungan instansinya terhadap kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Indramayu. Dalam baliho itu, juga terpampang foto Bupati Indramayu, Nina Agustina.
‘’Beruntung pendemo tidak sampai masuk ke kantor kami karena saat itu banyak polisi yang berjaga di Inspektorat, yang bersebelahan dengan perpustakaan,’’ kata Aan.
Usai kejadian tersebut, baik Dinkes maupun Dinas Perpustakaan dan Arsip sama-sama melaporkan aksi pengrusakan fasilitas tersebut kepada Polres Indramayu. ‘’Kami berinisiatif melapor ke Polres Indramayu karena sudah menyangkut pengrusakan aset negara,’’ kata Wawan.