REJABAR.CO.ID, BANDUNG-- Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung menyiagakan 90 orang personel apabila terjadi bencana di Kota Bandung. Mereka akan bersiaga selama 24 jam untuk merespons langsung apabila terjadi kejadian bencana.
"Sebanyak 90 orang siaga 24 jam menangani kebakaran maupun kebencanaan," ujar Kepala Diskar PB Kota Bandung Gun Gun Sumaryana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (4/11/2024).
Gun Gun melanjutkan 90 personel yang siap siaga terdiri dari 50 orang yang siaga di kantor pusat. Sedangkan 40 orang lainnya berada di empat UPT Timur, Selatan, Barat dan Utara. "Jadi teman UPT di mako, apapun kedaruratan kebencanaan pasti akan turun langsung ke lapangan dan asesmen dan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait," katanya.
Gun Gun mengatakan, para personel dibekali mobil kedaruratan atau rescue berisi seluruh peralatan yang menangani pohon tumbang dan longsor.
Menurut Gun Gun, Pj Wali Kota Bandung A Koswara pun telah mengintruksikan seluruh perangkat daerah ikut memperhatikan dan peduli terkait Kota Bandung. Sebab, kebencanaan dan kedaruratan bukan hanya tanggung jawab satu organisasi perangkat daerah.
Di musim hujan, ia mengimbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Pemkot Bandung sendiri telah membentuk satgas penanganan sampah. "Musim hujan disertai angin terjadi hujan lebat dan angin tidak berteduh di bawah pohon," kata dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh di musim pancaroba atau peralihan dari musim panas ke musim hujan. Termasuk saat ini yang masih terjadi cuaca panas.
Prakirawan BMKG Bandung Neneng Sugianti mengimbau masyarakat tetap berhati-hati saat musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Ia mengingatkan masyarakat untuk menyadari kondisi kesehatan sendiri. "Kalau rentan terhadap cuaca dingin atau air hujan sebaiknya kompromi dengan situasi saat ini," ucap dia, Kamis (31/10/2024).
Neneng menyebut mereka yang tinggal di bantaran sungai harus berhati-hati jika terjadi luapan air sungai. Termasuk mereka yang tinggal di lereng untuk berhati-hati sebab dikhawatirkan terjadi longsor.
Apabila di depan rumah terdapat pohon besar untuk diperiksa apakah masih kokoh atau keropos. Mereka yang beraktivitas di luar rumah pun diingatkan apabila terjadi hujan berteduh di tempat aman. "Berteduh jangan di bawah pohon atau baliho khawatir roboh," kata dia.