Ahad 16 Feb 2025 20:04 WIB

Investasi di Kota Cimahi Lesu, Ternyata Ini Penyebabnya

Nilai investasi di Kota Cimahi justru lebih besar ketika pandemi COVID-19

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Investasi (Ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Investasi (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  CIMAHI-- Nilai investasi yang yang menanamkan modalnya di Kota Cimahi, Jawa Barat terus mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Ekonomi global disebut jadi pemicu yang membuat iklim investasi di kota padat ini lesu.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cimahi, realisasi invetasi di Kota Cimahi tahun 2023 hanya Rp 1,89 triliun dari yang ditargetkan Rp 2,11 triliun. Tren negatif itu berlanjut di tahun 2024 dimana realisasinya turun lagi menjadi Rp 1,36 triliun dari target Rp 2,11 triliun.

Baca Juga

"Iya trennya memang turun, termasuk tahun 2024," ujar Kepala DPMPTSP Kota Cimahi, Dadan Darmawan saat dihubungi, Ahad (16/2/2025).

Menurut Dadan, nilai investasi di Kota Cimahi justru lebih besar ketika pandemi COVID-19 dimanai ketika itu realisasinya mencapai Rp 2,11 triliun. Investor terbesar saat itu adalah proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta Bandung. "Waktu zaman COVID-19 justru ada peningkatan, tercapai sampai Rp 2,11 triliun. Setelah itu memang gak ada lagi proyek besar dan cenderung menurun," kata Dadan.

Analis Kebijakan Ahli Muda pada DPMPTSP Kota Cimahi Irma Kumalasari menambahkan berdasarkan data investor yang masuk di tahun 2024 masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 825 miliar. Sedangkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 546 miliar.

"Yang melaporkan banyak, sekitar 3.600 kegiatan usaha. PMA itu ada196 dan PMDN 3.406. Dominasinya memang masih di sektor tekstil. Untuk target tahun ini dari provinsi tetap Rp 2,11 triliun," kata Irma.

Menurut Irma, faktor yang menyebabkan lesunya investasi di Kota Cimahi itu dikarenakan dampak ekonomi secara global. Sebab, pihaknya mendapati kondisi di lapangan adanya perusahaan-perusahaan yang terdampak sehingga enggan menanamkan modalnya di Kota Cimahi.

"Kalau saya melihatnya karena ekonomi secara global, kita kan mengandalkan industri sekarang. Di lapangan kita menemukan investor dari industri yang tutup," katanya.

Untuk rencana ke depan, kata Irma, pihaknya akan membuat kajian untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di Kota Cimahi. Termasuk investasi di bidang pariwisata dimana saat ini sudah dikembangkan Ecowisata Cimenteng dan Teras Ciseupan.

Kemudian, pihaknya juga akan mencoba menarik investor untuk mengelola bangunan bekas pabrik untuk dijadikan kawasan perdagangan dan sebagainya. "Rencananya tahun ini kita mau data dulu lahan-lahan pabrik yang tutup. Kita buat kajian semacam superblock, seperti kawasan perdagangan. Kita tawarkan siapa tau ada investor yang mengembangan kawasan tersebut," kata Irma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement