REJABAR.CO.ID, BOGOR -- Sebuah pabrik garmen di Kelurahan Bojongkerta, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, terbakar pada Ahad (14/4/2025) malam. Ratusan karyawan pabrik garmen milik PT Agung Cipta Indah itu terancam menganggur. Wali Kota Bogor Dedie A Rachim pun memberi respon dukungan saat memimpin langsung penanganan kebakaran pabrik di Jalan Rancamaya.
Dedie Rachim menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang menimpa pabrik produktif penghasil produk garmen untuk ekspor ke Jepang. “Kita doakan semoga bisa segera beroperasi kembali. Saat ini, tenaga kerja yang terdampak berjumlah kurang lebih 300 yang merupakan warga sekitar,” ujarnya saat meninjau dari jarak dekat ketika api mulai padam dan memasuki tahap pendinginan.
Dalam situasi yang tidak mudah ini, Dedie Rachim menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung upaya perusahaan agar dapat kembali melakukan ekspor dan menyerap kembali ratusan tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan kerja.
“Dalam situasi kebakaran ini terlihat beberapa titik lemah. Pertama, alat pemadam api ringan (APAR) tersedia, tapi ruang penyimpanannya terkunci. Kedua, ada satpam, tetapi di luar tidak tersedia APAR karena semuanya berada di dalam ruangan,” jelasnya.
Dedie Rachim menekankan, bahwa pabrik-pabrik besar harus dilengkapi dengan fasilitas keselamatan seperti sprinkler (alat penyemprot air bertekanan), hidran, mitigasi bencana yang dilakukan secara berkala, serta jalur evakuasi yang jelas. Akibat kebakaran ini, menurut informasi dari pihak perusahaan, barang-barang yang semula dijadwalkan untuk diekspor minggu depan terpaksa batal dikirim.
Terkait perizinan, Dedie Rachim menyebut perusahaan ini merupakan penerima fasilitas Kawasan Berikat dari Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.