Rastadi menerangkan, proses pengerjaan patung itu dilakukan sepenuhnya oleh seniman lokal dari Desa Cipaat. Adapun pengerjaannya menghabiskan waktu sekitar tiga bulan.
"Di daerah kami terdapat seniman ukir dan pahat, dan salah satu dari mereka, yang berasal dari desa kami sendiri, kami tunjuk untuk membuat patung burung ini,” katanya.
Sementara itu, seniman pembuat patung Rajawali tersebut, Supardi menjelaskan, rentang waktu tiga bulan dalam proses pembuatan patung itu terhitung sejak pembuatan fondasi, pemasangan, hingga tahap penyelesaian (finishing).
"Saat membangun fondasinya, kami bergotong-royong bersama warga dan perangkat Desa Cipaat. Setelah fondasi selesai, proses penyelesaian sampai akhir, hanya dikerjakan oleh enam orang," katanya.
Supardi menerangkan, patung Rajawali itu bentangan sayapnya mencapai sepuluh meter dan tinggi dari kepala hingga bagian bawah fondasinya sekitar sembilan meter. Sedangkan panjang ekornya enam meter dan lebar tiga meter. Adapun bobotnya sekitar 20 ton.
“Ini adalah pengalaman pertama saya membuat patung sebesar ini. Biasanya, hanya membuat patung-patung kecil untuk taman atau hiasan rumah saja,” katanya.
Supardi mengaku tidak terlalu mengalami kendala dalam proses pembuatan patung tersebut. Ia berusaha untuk tetap fokus memberikan hasil yang terbaik bagi desanya.