Senin 02 Jun 2025 14:45 WIB

Badan Geologi Minta Warga Waspada Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkubanparahu

Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Hutan Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat (Ilustrasi)
Foto: Fauzi Ridwan
Hutan Gunung Tangkuban Parahu di Bandung, Jawa Barat (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) meminta warga untuk mewaspadai potensi erupsi freatik Gunung Tangkubanparahu. Status aktivitas Gunung Tangkubanparahu saat ini berada di level I atau normal.

Kepala Badan Geologi KESDM Muhammad Wafid mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu saat ini didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah yang mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di kedalaman dangkal atau dekat permukaan. Peningkatan gempa frekuensi rendah berkolerasi peningkatan hembusan gas.

Baca Juga

"Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada gejala peningkatan vulkanik yang jelas atau signifikan," ujar Wafid melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (2/6/2025).

Wafid mengatakan erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu, dan lontaran material di sekitar kawah. Dalam situasi level I ini, pihaknya mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak mendekati di dasar kawah.

Selain itu, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawah aktif di Gunung Tangkubanparahu. Selain itu, menjauh apabila mencium bau gas menyengat untuk menghindari gas beracun dan terdapat ketebalan awan. "Menjauh apabila mencium bau gas menyengat untuk menghindari gas beracun," kata dia.

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Serta tetap beraktivitas seperti biasa. Wafid menambahkan rekaman kegempaan pada tanggal 30 Mei hingga 1 Juni tahun 2025 menunjukkan terjadi gempa hembusan berkisar 21-37 kejadian. Serta, gempa low frekuensi sebanyak 100 kejadian.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement