Senin 28 Jul 2025 08:48 WIB

Peringati Hari Anak Nasional, Wagub Jabar Soroti Perubahan Pola Interaksi Anak di Era Digital

Wagub, mengajak orang tua dan pendidik lebih peduli terhadap pembentukan karakter

Red: Arie Lukihardianti
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan Memberikan Sambutan pada Acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Jawa Barat di Sport Jabar Arcamanik, akhir pekan ini.
Foto: Dokpim Jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan Memberikan Sambutan pada Acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Jawa Barat di Sport Jabar Arcamanik, akhir pekan ini.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG-- Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan menegaskan bahwa peringatan Hari Anak Nasional (HAN) bukan sekadar seremoni tahunan. Namun, momentum reflektif untuk memperkuat komitmen bersama dalam melindungi anak-anak Indonesia.

"Hari Anak Nasional ini bukan sekadar seremoni, tetapi momen penting untuk memperkuat komitmen kita dalam menjamin masa depan yang layak bagi anak-anak," ujar Erwan saat menghadiri peringatan HAN tingkat Provinsi Jawa Barat, di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, akhir pekan lalu.

Baca Juga

Erwan juga menyoroti perubahan pola interaksi anak-anak di era digital. Ia mengajak orang tua dan pendidik untuk lebih peduli terhadap pembentukan karakter dan budi pekerti sejak usia dini.

"Sekarang anak-anak baru istirahat, guru belum keluar dari kelas, mereka sudah langsung main gadget. Kita tidak melarang mereka mengenal teknologi, tapi ada hal-hal yang belum saatnya mereka tahu. Jangan sampai anak-anak kita menjadi ‘tua sebelum waktunya’," katanya.

Mengusung tema "Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045", peringatan HAN 2025 di Jawa Barat difokuskan pada pelestarian budaya lokal melalui permainan tradisional dan ekspresi seni anak. Salah satu kegiatan unggulan adalah Ulinpiade, ajang kaulinan barudak Sunda yang mendapat apresiasi tinggi dari Pemprov Jabar.

"Kegiatan ini bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong, sportivitas, dan ekspresi diri anak-anak dalam ruang yang aman dan menyenangkan," katanya.

Dalam kesempatan itu, diberikan pula piagam Rekor MURI atas penyelenggaraan permainan tradisional terbanyak dengan mengenakan kebaya. Kegiatan ini dinilai sebagai bentuk pelestarian budaya yang dikemas secara kreatif dan kekinian.

Sementara menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi yang turut hadir menyampaikan bahwa peringatan HAN ke-41 tahun ini mengusung pendekatan baru. Tidak lagi terpusat di satu kota, kegiatan HAN dilaksanakan serentak di seluruh sekolah di Indonesia.

"Kami ingin anak-anak di kota maupun desa bisa merasakan kebahagiaan yang sama. Karena itu, HAN tahun ini digelar serentak di seluruh sekolah," ujar Menteri Arifatul.

Ia menyebutkan lima kegiatan utama dalam peringatan HAN 2025, yaitu: Senam sehat bersama, Permainan tradisional berbasis kearifan lokal, Menyanyikan lagu nasional dan daerah, Cerita tentang pahlawan lokal dan Pemeriksaan kesehatan gratis

Sebagai bentuk apresiasi, anak-anak yang terlibat dalam kegiatan HAN juga mendapatkan hadiah, termasuk sepeda dari Kementerian PPPA dan Pemprov Jabar. "Semoga perayaan ini dapat menumbuhkan semangat cinta tanah air dan membangun karakter anak-anak sebagai generasi penerus bangsa," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement