“Perwakilan HDCI sempat video call dengan guru korban di rumah sakit. Mereka menyampaikan permohonan maaf,” ujarnya.
Menurut Asep, perwakilan HDCI juga sudah datang ke rumah sakit bersama camat Cihaurbeuti untuk menjenguk korban.
Penjelasan pihak ponpes
Santri yang mengalami kecelakaan merupakan salah satu santri Ponpes Miftahul Huda Al Abidin. Pimpinan ponpes tersebut, KH Imam Ushuludin, menjelaskan, sebelum terjadi kecelakaan Yayat diminta ke ATM, sekitar pukul 13.30 WIB.
Kiai Imam kemudian mengaku mendapat laporan santrinya itu mengalami kecelakaan. Berdasarkan keterangan warga, kata dia, santrinya diduga terserempet rombongan moge yang tengah melintas dari arah Ciamis menuju Bandung. Posisi santri yang mengendarai motor itu searah dengan rombongan moge.
“Kebetulan dua hari ini banyak rombongan Harley-Davidson melintas. Kalau kemarin ke arah timur, sekarang mungkin pada pulang kembali,” kata Kiai Imam, Sabtu.
Menurut Kiai Imam, berdasarkan keterangan warga, rombongan moge yang diduga menyerempet santrinya itu sempat berhenti. Kemudian melanjutkan perjalanan.
“Bisa dibilang tabrak lari. Rombongan Harley-Davidson. Kami akan laporan ke polisi. Mohon bantuan dari semua sahabat. Karena ini yang tertabrak manusia, bukan hewan,” kata Kiai Imam.
Santri yang mengalami kecelakaan dikabarkan langsung dibawa ke Puskesmas Cihaurbeuti. Setelah mendapatkan perawatan, korban diperbolehkan pulang ke pesantren.
“Kata pihak puskesmas, kalau ada muntah, harus ke rumah sakit. Baru sekitar sepuluh menit tiba di pondok, korban muntah darah,” kata Kiai Imam.
Santri tersebut lantas dibawa ke RS TMC, Kota Tasikmalaya. Menurut Kiai Imam, santrinya ini mengalami sejumlah luka di bagian kepala, mata, dan kaki.