REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melakukan langkah awal dengan menghentikan segala aktivitas dan merelokasi warga yang ada di sekitar lokasi TPA Sarimukti setelah mengeluarkan status Tanggap Darurat Bencana. Terutama, kata Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, para pemulung yang tinggal dan menggantungkan kehidupannya dari keberadaan TPA Sarimukti tersebut.
"Kami juga telah mendirikan posko kesehatan, BPBD, Damkar dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para petugas yang sedang bertugas di TPA Sarimukti," kata Hengky selepas Rakor penanggulangan kebakaran TPA Sarimukti di Mapolres Cimahi, Kamis (24/8/2023).
Hengky mengharapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat segera turun tangan membantu menanggulangi kebakaran ini. Pasalnya, hingga saat ini, petugas pemadam kebakaran baik dari Kabupaten Bandung Barat maupun kota dan kabupaten tetangga, masih belum berhasil memadamkan api yang semakin meluas akibat faktor cuaca yang ekstrim (kemarau).
Hengky juga berharap, ada bantuan dari pihak-pihak lain agar dapat segera memadamkan kebakaran ini, seperti Depo Pertamina yang memiliki alat pemadam api khusus.
"Kami berharap Depo Pertamina Padalarang dan pihak-pihak lainnya dapat turut membantu Pemerintah Daerah agar dapat segera memadamkan kebakaran ini. Kami akan segera mengirimkan surat permohonan bantuannya," tuturnya.
Karena tidak kunjung padam, Hengky1 mengaku khawatir kebakaran ini dapat menyebabkan TPA Sarimukti meledak seperti yang terjadi di TPA Leuwigajah belasan tahun lalu.
"Sehingga perlu juga kajian dari tim akademisi agar dapat diperoleh solusi terbaik, karena sepertinya membutuhkan cairan kimia khusus untuk menyelesaikan persoalan kebakaran ini," ucapnya.
Untuk saat ini, Hengky menyatakan, bahwa prioritas Pemerintah KBB adalah penanganan kesehatan masyarakat sekitar, mengingat asap yang dihasilkan dari kebakaran tersebut sangat membahayakan kesehatan.
"Pemda juga akan menambah armada ambulans yang akan stand by di sekitar lokasi, sehingga akan dapat segera memobilisasi masyarakat ke rumah sakit terdekat jika berdampak lebih pada kesehatan masyarakat," tuturnya.