Rabu 30 Aug 2023 04:01 WIB

Jalan Kekeluargaan, Tawaran RS Sentosa, dan Tuntutan Korban Bayi Tertukar

Kuasa hukum kedua ibu bayi tertukar akan musyawarah menyikapi RS Sentosa.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Kedua ibu yang bayinya tertukar, Siti Mauliah dan D, berpelukan saat konferensi pers di Markas Polres Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023) malam.
Foto:

Saat perwakilan RS Sentosa mendatangi rumah kliennya, Rusydi mengaku sempat menanyakan perihal SOP perawatan gabung atau pisah antara ibu dan bayinya. Ia menyoal rawat pisah bayi yang dilahirkan Siti pada 18 Juli 2022 karena tidak memiliki indikasi medis. 

“SOP itu sudah bermasalah, rawat gabung, rawat pisah ini. Harusnya rawat gabung semuanya, enggak ada rawat pisah, kecuali ada indikasi medis,” kata Rusydi.

Bahkan, menurut Rusydi, sejumlah perawat yang disebut bertugas saat bayi diduga tertukar itu meyakini bahwa yang terjadi adalah tertukarnya gelang bayi. Bukan bayinya. 

Rusydi menjelaskan, Siti melahirkan bayi pada 18 Juli 2022. Kemudian Ibu D melahirkan bayi pada 19 Juli 2022. Siti baru pulang ke rumah pada 20 Juli 2022. Menurut dia, ada perawat sempat datang ke rumah Siti untuk meminta gelang bayi yang diduga tertukar. Namun, kata dia, hal itu tidak disampaikan atau dilaporkan kepada pimpinan rumah sakit.

“Ketika saya tanya, mereka juga lalai, bilang. Mereka yakin itu enggak ketukar (bayinya), makanya bilang gelangnya saja yang ketukar, bukan bayinya,” kata Rusydi.

Manajemen RS Sentosa dikabarkan baru menerima laporan soal bayi yang diduga tertukar itu pada Mei 2023. Menurut Rusydi, pihaknya memang baru bertemu dan mediasi dengan manajemen rumah sakit pada bulan itu. Namun, ia menilai, respons RS Sentosa terbilang lambat untuk menangani dugaan bayi tertukar.

“Di bulan Mei itu juga lama sekali kita minta buat tes DNA itu. Semua itu Ibu Siti yang minta. Tes golongan darah, tes DNA, Ibu Siti yang minta. Bukan inisiatif rumah sakit. Walaupun ujung-ujungnya memang difasilitasi oleh rumah sakit, tapi itu kita yang minta,” kata Rusydi.

Bahkan, menurut Rusydi, pihak rumah sakit sempat menanyakan siapa yang akan membayar biaya tes DNA. Tes DNA Siti dan bayi yang dirawatnya disebut dilakukan di Rumah Sakit Cempaka Putih.

“Kemudian ada ucapan ‘ikhlaskan saja’, tanya saja sama Bu Siti. Dia bilang ikhlaskan itu, entah ikhlaskan anaknya ketukar atau ikhlaskan kejadian, saya enggak tahu. Pokoknya lambat lah. Saya kira lambat dari bulan Mei itu lambat sekali,” kata Rusydi.

Langkah RS Sentosa

Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako, menyebut para pegawai tidak sedari awal menyampaikan kepada manajemen soal aduan bayi pasien diduga tertukar. Manajemen RS disebut baru mengetahui aduan itu pada Mei 2023.

“Mungkin dari awal kami sudah sampaikan, (manajemen) tidak pernah tahu peristiwanya. Pegawainya memang keblinger kok, tidak menyampaikan,” kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement